SEMARANG -Â Maraknya kasus penyakit seperti diare, flu, batuk pada anak tidak dapat dianggap sebelah mata. Perilaku mencuci tangan yang tidak tepat menjadi salah satu faktor jalur masuknya kuman ke dalam tubuh sehingga terjadilah suatu penyakit. Hal ini membuat lima mahasiswi S1 prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang tergerak untuk melakukan promosi kesehatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada anak usia dini di Paud Sekar Nagari Universitas Negeri Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi para murid sejak usia dini.Â
Digelar dalam sehari, kegiatan ini disambut antusias oleh para murid beserta guru di sana. Dalam pembukaan kegiatan, salah satu dari mahasiswi kesehatan Masyarakat sekaligus ketua pelaksana kegiatan, Debora Banjar Nahor, mengingatkan kembali pentingnya cuci tangan sebagai tindakan pencegahan utama dalam mencegah penyakit pada anak. "Melalui promosi kesehatan ini, kami berharap CTPS menjadi aspek penting yang perlu disadari dalam edukasi kesehatan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit pada anak, khususnya dalam tatanan sekolah." ujarnya, Selasa (21/11)
Beragam aktivitas yang edukatif dan interaktif dalam kegiatan ini. Diawali dengan pemutaran video edukasi CTPS, games seru, lalu dilanjutkan dengan praktik mencuci tangan pakai sabun bersama. Para murid juga diberikan reward dan snack pada akhir kegiatan sebagai apresiasi dan motivasi agar mereka bersemangat menerapkan CTPS. Selain edukasi pada murid, dilakukan juga pemberdayaan pada guru-guru PAUD tersebut yang diharapkan dapat menjadikan CTPS sebagai rutinitas dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, terkhusus pada murid-murid PAUD Sekar Nagari Universitas Negeri Semarang.
Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB mengikuti jadwal mulainya kegiatan belajar mengajar mereka. Pada mulanya murid membuat lingkaran besar yang diawali dengan berdoa dan bernyanyi. Setelah itu, mereka disuguhi dengan video edukasi "7 Langkah Cuci Tangan" disertai dengan demonstrasi memperagakan cara mencuci tangan. Lalu diberikan kesempatan pada 5 murid yang berani maju kedepan untuk memperagakan 7 Langkah Cuci Tangan. Bagi murid yang sudah berani dan memperagakan dengan baik, maka mereka diberikan reward sebagai bentuk apresiasi. Setelah sesi demontrasi selesai, para murid diajak untuk praktik melakukan CTPS bersama di wastafel sekolah dengan membagi 3 kloter. Tawa, rasa penasaran, dan senyuman lebar menyertai mereka selama sesi praktik. Mereka begitu antusias dan bersemangat dalam mengikuti langkah demi langkah praktik CTPS. Setelah semua kloter selesai, mereka diarahkan untuk kembali ke kelas. Pada sesi penutupan kegiatan, para murid diberikan snack dan juga sekaligus penyerahan kenang-kenangan pada pihak sekolah berupa poster 7 Langkah Cuci Tangan, yang kemudian diakhiri dengan foto bersama.
Terpilihnya PAUD sebagai sasaran promosi kesehatan CTPS ini karena PAUD sendiri merupakan instansi pendidikan yang paling efektif untuk menumbuhkan kebiasaan baik pada anak sedari dini, terkhusus mencuci tangan pakai sabun. Mengingat anak-anak adalah pribadi yang cenderung mudah meniru dari hal yang sering diajar dan yang sering dilihatnya, maka edukasi kesehatan ini akan lebih mudah tersampaikan dan kemungkinan besar juga kebiasaan tersebut akan terbawa dalam kehidupan mereka sehari-hari.Â
Cuci tangan pakai sabun merupakan bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang penting untuk dibiasakan baik di rumah maupun di sekolah. Edukasi kesehatan cuci tangan dengan sabun sangat penting dan bermanfaat bagi anak-anak karena membantu merangsang otak anak untuk mengingat pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan pakai sabun dalam sehari-hari seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mencuci tangan sebelum dan sesudah BAB / BAK.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI