Â
Nasib Rodrygo di Real Madrid sementara berada dalam posisi abu-abu. Pada satu sisi, Pelatih Xabi Alonso kelihatannya tak begitu memperhitungkan Rodrygo menjadi bagian penting dari taktik permainannya di Madrid. Tak elak, sejak Alonso menjadi pelatih, waktu bermain Rodrygo makin terbatas.
Padahal, secara umum pemain asal Brasil itu tak menderita cedera atau pun dalam masa pemulihan. Rodrygo terbilang dalam kondisi bugar.
Kendati demikian, Rodrygo tak lagi menjadi pemain pengganti regular. Alonso lebih melirik pemain lain sebagai pemain pengganti daripada Rodrygo. Terbukti dalam laga perdana Madrid kontra Osasuna. Rodrygo tak dimainkan dalam laga yang dimenangkan El Real (1-0) lewat gol tunggal dari penalti Kylian Mbappe.
Kalau dipikir-pikir, ketika Madrid terlihat mandek dalam mencari celah untuk mencetak gol, Alonso seyogianya membawa masuk penyerang bernaluri gol seperti Rodrygo. Namun, itu tak dilakukan. Alonso lebih memilih Brahim Diaz daripada Rodrygo sebagai pemain pengganti. Artinya, Rodrygo masih belum terlalu diperhitungkan oleh Alonso.
Memang, selepas laga Alonso secara tak langsung menilai Rodrygo tetap menjadi bagian dari skuad. Pelatih muda berusia 42 tahun itu pun menilai bahwa keputusannya, seperti tak memainkan Rodrygo, tak boleh dijadikan sebagai referensi untuk menilai posisi Rodrygo di Madrid.
Di sisi lain, tak sedikit yang tertarik untuk mendapatkan jasa Rodrygo. Namun, label harga sekitar 85 juta euro yang ditetapkan Madrid untuk Rodrygo terlalu tinggi sehingga klub-klub peminat enggan untuk melakukan negosiasi secara serius.
Tentu saja, harga tinggi yang diberikan oleh Madrid tak berkaitan dengan keinginan klub tersebut untuk mempertahankan Rodrygo. Itu bisa jadi bagian dari langkah bisnis dan sekaligus Madrid menyadari kualitas Rodrygo sebagai salah satu penyerang sayap terbaik di dunia saat ini.
Di tengah situasi abu-abu tersebut, Rodrygo pun menyatakan dirinya untuk bertahan dengan Madrid daripada pindah ke klub lain. Niat Rodrygo itu boleh saja berdasar pada pertimbangan tertentu, termasuk upaya untuk bersaing mendapatkan jam bermain di Madrid.
Bagaimana pun, langkah itu bisa menjadi motivasi untuk menciptakan persaingan dan menunjukkan profesionalitas sebagai pemain. Bukan tak mungkin, apabila Rodrygo konsisten menunjukkan kualitasnya di tempat latihan dan kelak saat dipercayakan, jam bermain pun akan kembali tiba.
Situasi Rodrygo rupanya menarik Manchester City. Pelatih "The Citizens" Pep Guardiola menaruh minat pada Rodrygo.
Akan tetapi, langkah Man City agak rumit lantaran Man City sudah mempunyai beberapa penyerang sayap. Ditambah lagi, satu musim terakhir, Man City mendatangkan empat penyerang sekaligus. Kehadiran Rodrygo hanya menambah surplus penyerang.
Oleh karena itu, kabarnya minat Man City tak sekadar isapan jempol. Man City tampaknya mulai melakukan penjualan. Setelah Jack Grealish dilego keluar, nama salah satu penyerang sayap Savinho pun ikut masuk daftar jual. Tottenham Hotspur menjadi salah satu pacuan terdepan untuk mendapatkan pemain asal Brasil tersebut.
Savinho yang baru tiba musim lalu tampil cukup impresif dengan Man City. Namun, penjualannya bisa saja menjadi modal bagi Man City untuk melakukan negosiasi dengan Madrid dalam mendapatkan tanda tangan Rodrygo. Dari sisi pamor dan pengalaman, Rodrygo sedikitnya satu langkah di depan daripada rekan senegaranya tersebut.
Segala sesuatu masih bisa terjadi di mana transfer musim panas masih menyisakan satu pekan. Penjualan Savinho bisa membuka pintu negosiasi dengan kubu Rodrygo. Bukan tak mungkin, tawaran dari Man City bisa meluluhlantahkan niat Rodrygo yang mau bertahan.
Pasalnya, reputasi Man City sudah tak bisa diragukan lagi. Apalagi, proyek Man City musim ini yang berupaya keluar dari keterpurukan bisa menjadi salah satu hal yang bisa menarik Rodrygo meninggalkan Madrid.
Pilihan pindah ke Man City bisa menjadi langkah bijak daripada bertahan di Madrid di tengah situasi yang tak tentu. Dengan Man City, Rodrygo juga mempunyai peluang yang sama untuk sukses sebagaimana berbaju Madrid.
Untuk itu, keputusan nekat Rodrygo yang memilih bertahan dengan Madrid akan mendapatkan tantangan kuat apabila Man City melayangkan proposal. Keputusan nekat itu bisa saja luntur oleh minat Guardiola dan proyek Man City.
Â
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI