Makanya, saat calonnya kalah atau pun menang, para relawan pun cenderung menjauhi diri dari kepentingan politik yang menguntungkan dan merugikan.Â
Apabila gerakan relawan politik mengikuti alur seperti itu, fondasi gerakannya bisa kuat. Mereka terbentuk karena sosok dan ketokohan tertentu, dan bukannya karena pencalonan yang dilimpahkan oleh partai politik.Â
Menjamurnya relawan menjelang pemilu bukanlah hal baru. Bisa jadi satu calon politik memiliki relawan yang berbeda-beda di pelbagai tempat.Â
Walau demikian, relawan politik mesti benar-benar menjaga marwah dan nilai luhur dalam partisipasi politik, yang mana kekerasan dan kebencian perlu dihindari.
Yang perlu ditekankan pula adalah adu ide dan argumen politis yang melatari dukungan pada sosok tertentu, dan bukannya wadah untuk tebar kebencian dengan merendahkan calon politik lain dan menyembunyikan kejelekan politikus sendiri.Â
Apabila kriteria itu yang diikuti, keberadaan relawan politik akan menjadi sumbangsih terbesar untuk ruang politik.Â
Ini juga bisa menjawabi kelemahan partai politik dalam mencalonkan kandidat politik dan juga mempengaruhi partai politik dalam membuat keputusan.Â
Pendek kata, relawan politik seharusnya tak bolleh menjadi boneka dari (kandidat) politikus dan partai politik, tetapi agen politik yang benar-benar mau membawa perubahan dan mengusung ide politik yang jelas lewat rekomendasi calon politik tertentu.Â
Salam  Â