Sebagian besar orang yang hadir acara tersebut mengatakan jika pestanya begitu sepi. Sepi karena mereka tidak bisa berkaroke.
Tentunya, aturan new normal pun akan tetap membatasi keramaian ini. Mungkin acara sederhana diperbolehkan, tetapi keramaian pesta di masa silam masih tidak diperkenankan. Dengan ini, faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya keramaian pun dibatasi.
Selain itu, aturan new normal juga mempengaruhi sisi ekonomis bagi penyelenggara sebuah pesta. Pasalnya, ada pesta yang mau mencari keuntungan ekonomis. Dengan kata lain, motif dari sebuah pesta adalah untuk menghasilkan uang.
Misalnya, pesta sekolah yang terjadi di Manggarai. Pesta ini dibuat untuk menggali dana dari masyarakat demi kepentingan pendidikan. Walaupun konteksnya pesta, tetapi tujuan di baliknya untuk mendapatkan dana yang kelak bisa dipakai untuk pendidikan seorang anak yang pergi ke tempat kuliah. Semakin banyak orang yang hadir, peluang menghasilkan secara ekonomis semakin besar.
Namun, situasi kian rumit dengan aturan new normal. Pesta yang menghadirkan banyak orang pasti tidak diperbolehkan. Hingga situasi dalam kontrol yang aman. Kecuali masyarakat memikirkan cara lain agar acara pesta bisa disesuaikan dengan situasi.
Situasi new normal bisa memberi warna baru pada realitas kehidupan bermasyarakat. Musim pesta berada di ambang batas.
Agar situasi kelaziman baru ini tidak menjadi beban, masyarakat pun sekiranya berpikir untuk mencari alternatif lain dalam membuat sebuah pesta. Pesta ala new normal.
Mungkin situasinya yang berbeda, tetapi paling tidak ada pesan dan makna yang bisa dipetik bagi penyelenggara pesta dan yang hadir berpesta.
 Â