Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

New Normal Diterapkan, Musim Pesta di Ambang Kekeringan

27 Mei 2020   19:36 Diperbarui: 27 Mei 2020   19:36 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu situasi new normal di tempat publik. Sumber foto: Conversation.com

Acara pesta menjadi bagian tak terpisahkan dari konteks sosial kita. Umumnya, kita membuat pesta karena ada hal yang mesti dirayakan. Ada kebahagiaan yang mesti dibagikan kepada banyak orang.

Dalam konteks sosial di Manggarai dan Flores umumnya, alasan membuat pesta itu bermacam-macam. Ada pesta sekolah, pesta nikah, pesta keagamaan, pesta kelulusan dari bangku kuliah, dan lain sebagainya. Acara-acara pesta ini tidak lepas dari konteks budaya yang cenderung untuk berkumpul dan bersatu bersama sebagai sebuah keluarga besar.

Di Filipina, ada juga beberapa alasan untuk membuat pesta. Beberapa di antaranya seperti pesta nikah, pesta ulang tahun, pesta permandian di gereja, perayaan anniversary pernikahan, pesta kelulusan dan lain sebagainya.

Acara-acara pesta ini terjadi karena konteks budaya yang suka merayakan kebahagiaan dengan mengundang banyak orang.

Baik di Manggarai maupun Filipina, umumnya orang mengenal waktu dalam membuat acara pesta. Di Manggarai, biasanya banyak acara pesta berlangsung dari bulan Mei hingga bulan Oktober.

Memang tidak semua pesta diwajibkan untuk memilih bulan-bulan ini. Ini hanyalah preferensi umum yang kerap kali terjadi. Pertimbangannya adalah kondisi cuaca, faktor liburan dan tuntutan situasi.  

Misalnya, pesta sekolah yang kerap kali dibuat pada bulan Juni dan Juli. Pada bulan-bulan inilah, seseorang mempersiapkan diri memasuki bangku kuliah.

Apalagi pada bulan-bulan ini, masyarakat juga sementara memanen hasil kebun. Keuntungannya bukan saja karena faktor waktu, tetapi juga sisi situasi dalam mana ada ketersediaan finansial dari yang diundang untuk ikut pesta.

Sementara di Filipina, banyak acara di buat pada bulan Desember dan Januari lalu dilanjutkan pada bulan Maret hingga Juni. Pertimbangannya karena cuaca dan waktu liburan banyak orang.

Pada bulan Desember, misalnya, banyak orang yang memilih untuk pulang ke kampung. Mudik untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, bulan Maret hingga Juni dinilai sebagai waktu musim panas, liburan paskah dan liburan panjang sekolah. Makanya, pada waktu-waktu seperti itu, banyak orang memanfaatkan waktu untuk membuat pesta.

Begitu banyak pesta yang berlangsung pada bulan-bulan itu, tidak heran orang pun menyebut sebagai musim pesta. Makanya, di beberapa tempat di Manggara saat bunyi musik dari kampung ke kampung kerap terdengar di bulan Juni dan Juli, orang pun memakluminya. Pasalnya, itulah musimnya, musim berpesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun