Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Patih Gagak Dipecat Imbas Skandal Bocornya Sprinlakops Stabilitas Rimba Raya Dongeng Kopi

5 Maret 2024   15:36 Diperbarui: 5 Maret 2024   15:36 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imbas Ketelodoran Berbagi Informasi, Patih Kepala Gagak dicopot dari Jabatan Oleh Sri Baginda Maharaja Babi. Sumber: Dok. Dongeng Kopi

Pertemuan sore di Istana Dongeng Kopi berlangsung panjang. Semua yang duduk di hadapan Sri Baginda bergeming menundukkan kepala. Tak berani memandang maharaja yang sedang berang.

Gebrakan mejanya mengagetkan seluruh orang di ruangan. Ini peristiwa yang diluar prediksi. Salah ambil kendali, kekuasaan oligarki akan tumbang dengan segera. Kekuatan lain akan segera mengisi merebut untuk menduduki. Setelah 58 tahun bercokol menguasai Rimba Raya, dinasti itu akan tergulung. Ombak mosi tidak percaya sudah membesar tingginya mencapai 100 kali Rakryan Maharashtra yang sampai 11 Depa.

"Kita ini selalu menikmati kopi dengan riang, kali ini kopinya pahit sekali! Bukan gara gara panggangan, bukan karena Juru Seduh Mantri Kelinci, ini gara gara suasana hati kita yang disayat digarami peristiwa bocornya sprinlakops stabilitas Rimba Raya!"

"Kalau ini semua tidak terkendali, kita semua akan habis. Hukum Rimba Raya tidak dalam genggaman tentu kita tak tahu bakal jadi apa semuanya. Apakah perkedel, apakah daging cincang halus untuk lauk mereka yang pernah kita singkirkan guna menuntaskan dendam kesumat rakyat!"

"Harus ada yang jadi kambing hitam pengalih isu, jangan hanya satu, kalau perlu sejumlah desa yang kita punya. Satu desa satu isu, supaya tidak ada isu tunggal yang bikin kita semua tanggal"

"Patih Gagak akan saya pecat, panggil semua Kuwu Burung untuk menyebarkan kabar mengenai tindakan tegas raja adalah bentuk keseriusan menegakkan hukum rimba."

"Mengenai gelombang unjuk rasa yang sudah mengental, saya minta Panglima Gajah untuk menambah jumlah lengkapi dengan peluru tajam, ambil tindakan untuk memukul demonstrasi. Sinergi dengan Telik Sandi untuk susupi barisan untuk provokasi agar massa terpancing anarkis supaya ada pembenaran atas tindakan kekerasan. Usahakan jatuh korban, beri akses Kuwu Burung untuk mengabarkan ke segala penjuru dan menjadi saksi peristiwa ini supaya rakyat terbelah. Giring opini seolah olah Rakai Turangga Abhicara nasionalismenya tergadai, katakan ia antek asing dengan mengusung isu pro demokrasi dan hak asasi."

"Patih Gagak, anda akan dibuat seolah hukum rimba berjalan. Tapi percayalah, rantai persahabatan kita tak akan pernah putus."

Saya akan bantu Patih Gagak agar tidak menderita sebagaimana adat di tembok dingin dan jeruji besi. Komisi Anti Rasuah akan bekerja sesuai cipta kondisi. Biar di kabar burung saja menggerung, kenyataannya kita simpan sendiri."

"Semua yang ada di ruangan ini saya minta kunci rapat rapat mulut. Katakan semua titah Maharaja adalah bagian menjaga iklim demokrasi rimba raya."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun