Mohon tunggu...
Doddy Pribadi
Doddy Pribadi Mohon Tunggu... Hoteliers - Magister Pariwisata Institut Pariwisata Trisakti dan Hotel General Manager

F1, movie, music, traveling. Working as a hotelier and studying the Master Program in Tourism at the Trisakti Institute of Tourism, I have an interest in HR, leadership, sales, and marketing reading material. I love my job as a hotel general manager.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Micro Management

31 Maret 2024   13:09 Diperbarui: 31 Maret 2024   13:15 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Micro-management ditandai oleh kontrol yang berlebihan, pengawasan yang ketat, dan kecenderungan untuk mengatur setiap detail dari tugas atau proyek. Ini sering melibatkan manajer yang memantau tindakan karyawan secara cermat, seringkali ikut campur dalam pekerjaan mereka, dan menggunakan otoritas atas proses pengambilan keputusan.

Berikut adalah beberapa aspek kunci untuk dieksplorasi tentang micro-management:

1. Karakteristik Micro-Management:

   - Pengawasan Detail: Manajer mikro memantau dan mengawasi setiap aspek pekerjaan karyawan mereka dengan cermat.

   - Kurangnya Otonomi: Karyawan mungkin merasa tidak berdaya karena manajer mikro cenderung membuat keputusan atas              nama mereka.

   - Intervensi Konstan: Manajer mikro seringkali ikut campur dalam pekerjaan bawahan mereka, memberikan instruksi bahkan          untuk tugas-tugas kecil.


   - Fokus pada Proses daripada Hasil: Manajer mikro mungkin memprioritaskan pengendalian proses daripada menekankan                hasil atau tujuan.

   - Lingkungan Berbasis Ketakutan: Micro-management dapat menciptakan budaya ketakutan di mana karyawan takut untuk             membuat keputusan atau mengambil inisiatif tanpa persetujuan.

2. Dampak pada Karyawan:

   - Penurunan Moral: Pengawasan yang konstan dan kurangnya kepercayaan dapat menyebabkan demotivasi dan penurunan                 kepuasan kerja karyawan.

   - Penurunan Kreativitas dan Inovasi: Karyawan yang dimikro-manajemen mungkin ragu untuk mengajukan ide atau solusi                baru, menghambat inovasi dalam organisasi.

   - Stres dan Kelelahan Meningkat: Tekanan untuk memenuhi ekspektasi manajer mikro dapat menyebabkan tingkat stres yang           tinggi dan kelelahan di antara karyawan.

   - Kepuasan Kerja Rendah dan Retensi: Karyawan mungkin menjadi tidak puas dengan lingkungan kerja mereka dan mencari               peluang di tempat lain, yang mengarah pada tingkat turnover yang lebih tinggi.

3. Dampak pada Produktivitas:

   - Aliran Kerja Terhambat: Micro-management dapat mengganggu alur kerja alami dan menghambat produktivitas dengan                 menciptakan bottleneck yang tidak perlu.

   - Pemborosan Waktu dan Sumber Daya: Pengawasan dan intervensi yang konstan dapat menghasilkan pemborosan waktu dan          sumber daya karena karyawan tidak dapat bekerja dengan efisien.

   - Perkembangan Karyawan Terhambat: Micro-management menghambat kemampuan karyawan untuk belajar dan                                  berkembang sebagai profesional, karena mereka tidak diizinkan untuk memiliki tanggung jawab atas tugas-tugas mereka               dan belajar dari kesalahan mereka.

4. Mengatasi Micro-management:

   - Membangun Kepercayaan: Membangun kepercayaan antara manajer dan karyawan sangat penting untuk mengatasi micro-           management. Manajer harus berkomunikasi secara terbuka, mendistribusikan tugas dengan efektif, dan memberikan                         dukungan dan bimbingan daripada pengawasan yang konstan.

   - Mendorong Otonomi: Memberdayakan karyawan untuk membuat keputusan dan memiliki tanggung jawab atas pekerjaan                mereka mendorong rasa kemandirian dan tanggung jawab.

   - Menetapkan Harapan yang Jelas: Manajer harus berkomunikasi tujuan dan harapan yang jelas kepada karyawan mereka,                   memungkinkan mereka memahami apa yang dibutuhkan tanpa pengawasan yang konstan.

   - Umpan Balik dan Dukungan: Manajer harus memberikan umpan balik konstruktif dan dukungan untuk membantu karyawan         meningkatkan kinerja mereka dan mengembangkan keterampilan mereka.

Secara ringkas, micro-management dapat memiliki dampak yang merugikan baik pada karyawan maupun produktivitas organisasi. Mengenali tanda-tanda micro-management dan menerapkan strategi untuk mengatasinya dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun