Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pencapaian Saya di Kompasiana, Menjadi Narasumber hingga Dapat Anugerah Jurnalistik

14 Agustus 2020   04:59 Diperbarui: 14 Agustus 2020   04:52 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepat empat tahun saya menulis di Kompasiana (Dokpri)

Tulisan lain tentang reportase kegiatan museum dan arkeologi seperti diskusi, seminar, pameran, dan sinau. Ada juga tulisan tentang 'tokoh' yang sekarang sudah meninggal. Soalnya saya yakin generasi muda tidak mengenal tokoh tersebut. Tulisan semi ilmiah lumayan banyak.

Nominasi

Selama empat tahun ini, nama saya sudah dikenal. Terima kasih untuk Kompasianer yang sering menyapa saya lewat kolom 'nilai' dan 'komentar'. Perkenalan dan persahabatan yang tidak ternilai.

Berkat para Kompasianer pula saya pernah dinominasikan sebagai Kompasianer Terbaik 2018. Sebelumnya saya pernah diundang sebagai narasumber kegiatan Kompasiana mengunjungi keraton dan Gua Sunyaragi di Cirebon.

Ada pencapaian lain dalam tulisan saya di Kompasiana. Saya pernah mendapat Anugerah Jurnalistik M.H. Thamrin pada 2017 dari Persatuan Wartawan Indonesia di DKI Jakarta. Inilah pertama kali Jurnalisme Warga diakui organisasi profesi kewartawanan.

Banyak tulisan saya pernah dikutip oleh media cetak, media daring, bahkan untuk karya tulis mahasiswa dan dosen. Silakan saja karena tulisan-tulisan saya sudah menjadi milik umum.

Pengalaman lain, salah satu tulisan saya tentang bioskop pada zaman dulu, menjadi bagan dari kumpulan tulisan para Kompasianer tentang perbioskopan.

Dalam masa pandemi Covid ini saya banyak mengikuti webinar atau kegiatan daring. Maka jumlah tulisan pun semakin banyak. Apalagi saya anggap 'menulis adalah terapi kesehatan mental'. Yang jelas, menulis itu mencerdaskan masyarakat dan memperoleh sahabat meskipun di dunia maya. Salam sehat dengan menulis. Bahagia di rumah dengan menulis. Menulis adalah vaksin Covid yang paling manjur.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun