Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Nurani Anak Tumbuh Lebih Cepat | Etika Mikro di Ruang Publik #3

11 Juli 2025   07:27 Diperbarui: 11 Juli 2025   07:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadang, cermin tak hanya memantulkan wajah—tetapi juga nurani yang sedang diuji. (Photo by annie pm on Unsplash)

Di ruang publik, antrean adalah salah satu bentuk peradaban. Satu baris kecil bisa memperlihatkan siapa yang sabar, siapa yang cerdik, dan siapa yang diam-diam belajar jujur. Ini adalah salah satu wujud etika mikro yang kerap teruji.

Sebuah Pagi di Minimarket
Pagi itu, aku sedang mengantre di depan kasir sebuah mini market. Di depanku ada seorang kakek dengan belanjaan yang lumayan banyak. Di belakangku, seorang ibu muda membawa keranjang berisi 2 kaleng susu dan perlengkapan bayi.

Kami menunggu dengan tenang. Sampai kudengar suara lirih dari arah samping antrean—bukan ke arahku, melainkan dari seorang ibu kepada anaknya.

"Kamu antre paling depan, gih. Kamu kan anak kecil. Pasti dikasih."
"Tapi, Ma ... bukannya aku harus di situ?"

Kuamati si anak tampak enggan. Ia menoleh, mencoba memberi isyarat tak setuju, sambil menunjuk belakang antrean. Namun, ibunya langsung membalas dengan tatapan tajam dan sedikit mendorong anaknya.

Anak itu melangkah maju, pelan, penuh keraguan menyelipkan badannya di depan kakek yang ada di antrean depanku. Aku lalu menyapanya dengan lembut.

"Nak, memang buru-buru mau sekolah?" tanyaku, karena melihat ia masih memakai seragam.
"Tidak, Tante. Saya sudah pulang sekolah," jawabnya pelan, matanya sedikit menunduk.

"Kalau begitu, antre depan Tante saja, ya. Kasihan Kakek, capek bawa belanjaan."
Aku menoleh ke belakang, ke arah ibu di belakangku. "Tak apa, ya, Bu?"

Beliau mengangguk dan tersenyum.

Namun, jawaban si anak membuatku tercenung.

"Tak apa, Tante. Saya paling belakang aja sesuai urutan. Tadi saya sudah mau begitu, tapi ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun