Mohon tunggu...
Pohon Kata
Pohon Kata Mohon Tunggu... Freelancer - Going where the wind blows

Ketika kau terjatuh segeralah berdiri, tak ada waktu untuk menangis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Damar Nusantara #4 (Pucuk Pinus)

4 April 2020   19:31 Diperbarui: 4 April 2020   20:01 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baiklah...tapi hati-hati, jangan lupa bawa senter" kata simbok.

Aku berujar, "Nggih mbok"

Malam ini aku ingin ke puncak Hargo Dumilah, dataran tertinggi di Lawu dengan ketinggian 3.265 mdpl titik andalan para pendaki.

Jam tanganku menunjukkan pukul 22.15 WIB, diluar sana hujan berhenti namun masih saja dingin terasa. Aku bergegas membawa beberapa perlengkapan dan kumasukkan tas carierku. Beberapa makanan dan tak lupa tenda kubawa, hanya untuk berjaga jaga seandainya hujan turun lagi saat aku menuju Hargo Dumilah.

Kulangkahkan kakiku diantara gumam penginap yang masih terjaga.

"Damar...kau mau kemana?", teriak seseorang diujung sana.

Kutolehkan kepala, ternyata Bang Jenggo yang masih terjaga sambil rebahan.

"Ke Hargo Dumilah bang, mau ikut?" tanyaku.

"Sebentar...aku ikut serta", teriaknya dengan bergegas membawa perlengkapan.

Kamipun beranjak dari shelter, berdua menuju luar shelter.
Gelap sedikit temaram dengan adanya bulan yang melanglang malam.

Beriringan kami berjalan menelusuri rute menuju puncak ketinggian, sesekali kaki kami terantuk kerikil di sana sini. Nyala senterku menyibak gelap diantara pelan langkah kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun