Mohon tunggu...
Dinda Vania Maheswari
Dinda Vania Maheswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi yang sedang meperjuangkan nilai.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030142

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Main Medsos Bisa Bikin Kita Depresi?

31 Mei 2022   07:00 Diperbarui: 31 Mei 2022   07:13 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: goodnewsfromindonesia.id

Dilansir dari Halodoc, gejala depresi dapat memengaruhi suasana hati berupa:

  • Tidak tertarik terhadap segala hal.
  • Selalu merasa putus asa dan tidak berharga.
  • Selalu merasa cemas dan khawatir berlebihan.
  • Emosi tidak stabil, terlalu sensitif.
  • Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri.

Selain itu, gejala depresi juga dapat memengaruhi fisik seseorang, seperti:

  • Selalu merasa lelah dan tidak bertenaga.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Menurunnya selera makan dan berat badan yang drastis.
  • Gerakan tubuh dan bicara menjadi lebih lambat dari biasanya.
  • Siklus menstruasi pada wanita sering berubah-ubah.

Gejala-gejala tersebut tidak dialami semua orang. Beberapa orang hanya mengalami gejala sementara, dan yang lainnya mungkin mengalami lebih banyak gejala. Bagaimana tingkat keparahannya dan berapa lama gejalanya bertahan, semua itu tergantung dari keadaan seseorang dan penyakitnya.

Lalu bagaimana bisa medsos dapat membuat kita depresi?

Depresi dapat disebabkan oleh penggunaan media sosial yang berlebihan. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penularan emosi positif maupun negatif walau tidak ada interaksi secara langsung. Namun, kenyataannya konten pada media sosial cenderung memuat konten negatif seperti kekerasan, penipuan, ujaran kebencian (hate speech), perundungan (bullying), pornografi, hingga radikalisme. Hal inilah yang dapat menjadi penyebab terjadinya depresi.             

Dilansir dari Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya, Literature Review: Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Depresi, menurut penelitian Al-Aziz dan Budury et al, depresi terjadi karena adanya sikap membandingkan diri dengan orang lain di media sosial yang menimbulkan pandangan negatif terhadap diri sendiri, sehingga menyebabkan munculnya rasa tidak percaya diri atau insecure.

Penelitian Aini dan Apriana menjelaskan bahwa depresi terjadi akibat penggunanya mengalami cyberbullying. Hal tersebut membuat korbannya merasa rapuh dan akan merasakan dampaknya dalam jangka panjang, sehingga dapat berdampak buruk terhadap psikologis korban. 

Penelitian Jaya et al, mengemukakan media sosial berfungsi sebagai pembentuk kesan. Sehingga respon negatif dapat menyebabkan stres bahkan depresi bagi penggunanya.

Menurut penelitian Zaelani et al, penggunaan media sosial dan game online secara berlebihan akan menyebabkan kecanduan. Kurangnya berinteraksi secara langsung dengan orang lain akan mengarah pada emosi negatif, terutama pada remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Al-Aziz menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial, maka semakin tinggi tingkat depresi yang dialami seseorang.

Bagaimana caranya mengurangi penggunaan medsos?

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk terhadap fisik dan mental. Hal tersebut harus diatasi untuk menghindari berbagai masalah dan dampak yang lebih serius. Untuk mengatasi dampaknya, kita dapat mengurangi dan membatasi penggunaan media sosial agar tidak berlebihan. Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan.

  • Batasi waktu dalam menggunakan medsos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun