Mohon tunggu...
Dina N. A Muaz
Dina N. A Muaz Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah candu walau terkadang terhalang typo.

Pecinta hujan namun tidak suka kehujanan Seseorang yang sedang belajar merangkai aksara dan mengabadikannya di media

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tragedi Maut Simpang Rapak Balikpapan

23 Januari 2022   06:38 Diperbarui: 23 Januari 2022   10:43 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecelakaan Simpang Rapak Sumber: tribunnews.com

Sinar surya menyapa ramah di pagi itu

Bau harum embun mnyerbak memberikan semangat

terlihat gurat senyum seorang lelaki dengan baju kerjanya.

Berharap berkah pagi datang menyapa

Dedaunan menyapa ramah

seolah semua akan berjalan seperti biasa

Tawa canda terurai begitu saja

Lampu merah sementara menyekat riuh bahagia

Simpang lima Rapak nampak ceria dengan hiruk pikuknya

Ibu-ibu berdastar tetahan juga 

Lampu merah menyekat kita

Aku tersenyum dalam diam

Ku Lihat  badanku  kaku dan pucat

Darah mengucur deras mewarnai hitamnya Aspal

Kulihat Motorku telah hancur bagai debu

Tak menyangka aku harus memberikan salam perpisahan pada jasadku di Pagi ini

Kecelakaan Simpang Rapak Balikpapan terjadi 21 Januari 2022

Semoga para keluarga korban di beri ketabahan, para korban meninggal dalam keaadaan husnul khotimah dan di tempatkan di tempat yang terbaik dan semoga bapak supir di berikan ketabahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun