Mohon tunggu...
dina alifia wahdah
dina alifia wahdah Mohon Tunggu... Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 2025 Universitas Jember

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dinamika Ekonomi Perkotaan di Kabupaten Jember: Antara Pertumbuhan dan Permasalahan

15 September 2025   16:50 Diperbarui: 15 September 2025   16:48 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain masalah lalu lintas di pusat kota, aksesibilitas antarwilayah juga menjadi perhatian. Menurut Rubic News (2025), jalur Gumitir, yang menghubungkan Jember dengan Banyuwangi, ditutup sementara pada pertengahan 2025 karena proyek preservasi jalan. Jalur ini merupakan rute vital bagi para pengirim barang, perdagangan, dan mobilitas masyarakat. Penutupan jalan berdampak pada peningkatan biaya transportasi dan waktu tempuh, yang pada akhirnya memengaruhi kegiatan ekonomi lokal.

Menurut teori lokasi dalam ekonomi kota, jarak dan biaya transportasi sangat memengaruhi lancar atau tidaknya pengiriman barang dan jasa. Kalau infrastruktur terhambat, dampaknya bukan hanya dirasakan Jember, tetapi juga wilayah sekitarnya yang bergantung pada jalur itu.

Upaya Mencari Keseimbangan

Permasalahan-permasalahan di atas menegaskan bahwa Jember berada dalam posisi yang sulit: di satu sisi, pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi membawa peluang besar; di sisi lain, berbagai eksternalitas negatif muncul jika pembangunan tidak diimbangi perencanaan yang matang.

Pemerintah daerah sudah melakukan sejumlah langkah, mulai dari rekayasa lalu lintas, program penataan kawasan kumuh, hingga operasi pasar. Namun, keberhasilan program-program tersebut sangat bergantung pada konsistensi kebijakan, keterlibatan masyarakat, serta koordinasi lintas sektor (antar dinas dan lembaga) agar solusi yang diambil dapat lebih menyeluruh.

Ekonomi kota pada dasarnya berusaha menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan kualitas hidup masyarakat. Jember menjadi contoh nyata bahwa masalah perkotaan---seperti kemacetan, perumahan, dan perdagangan---tidak bisa dilihat hanya dari sisi teknis, tetapi juga menyangkut aspek ekonomi. Jika perencanaan jangka panjang mampu menggabungkan pembangunan infrastruktur, kesejahteraan sosial, dan kelestarian lingkungan, Jember berpeluang besar berkembang menjadi kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga nyaman untuk ditinggali dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun