Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Bermutu Dihasilkan dari 'Cinta Segitiga' Guru, Murid, dan Orang Tua

20 September 2025   08:52 Diperbarui: 20 September 2025   08:52 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari sejenak kita bayangkan sebuah segitiga. Jika salah satu sisinya lemah, maka bentuknya tidak sempurna. 

Begitu pula pendidikan. Jika hanya guru yang berjuang, sementara orang tua abai, anak akan goyah. 

Jika orang tua terlalu dominan tanpa menghargai guru, pendidikan pun pincang. Jika murid kehilangan motivasi, segala usaha akan sia-sia.

Tapi bila ketiganya berjalan bersama, guru mengajar dengan cinta, orang tua mendidik dengan cinta, murid belajar dengan cinta, maka terbentuklah sinergi yang indah. Sinergi inilah yang menjadi inti pendidikan bermutu.

Jadi ini bukan cinta segitiga ala cerita roman dan sinetron/film, melainkan cinta antara tiga pihak yang saling menguatkan satu sama lain.

Cinta dan Sains: Bukan Sekadar Perasaan

Beberapa orang mungkin menganggap cinta tidak ilmiah. Padahal, neuroscience menunjukkan bahwa emosi positif berpengaruh pada cara kerja otak. 

Anak yang belajar dengan perasaan tenang dan bahagia memiliki daya ingat lebih baik dan kemampuan berpikir kritis yang lebih tajam. 

Jadi, cinta dalam pendidikan bukan romantisme belaka, melainkan kebutuhan biologis dan psikologis.

Pendidikan bermutu bukan soal angka kelulusan atau fasilitas sekolah, melainkan soal hubungan manusia yang dilandasi cinta. 

Orang tua yang hadir penuh cinta, guru yang sabar dan peduli, serta murid yang belajar dengan hati akan menciptakan lingkungan belajar yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun