Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Public Speaking: Berbicara di depan Tentara di Mabes TNI AL

18 September 2025   16:04 Diperbarui: 18 September 2025   19:50 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Public Speaking: Berbicara di depan Tentara di Mabes TNI AL, Sumber Foto: Dok Pribadi

Agak terkejut juga ketika aku mendapat tawaran untuk menguji kembali ilmu public speaking dan penulisan naskah dengan mengajar Tentara, apalagi ketika ternyata mengajarnya langsung di Markas Besar (Mabes) TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.

Awalnya aku mengira itu hanya tawaran public speaking yang seperti biasa, terutama di bidang pekerjaanku sebagai seorang freelancer, yaitu menggebu di awal namun kemudian hilang lenyap tanpa tindak lanjut.

Mungkin juga tidak semua freelancer, tapi kami, para penulis skenario atau sineas "yang sedang berkembang", kerap ditawari pekerjaan yang seolah sudah pasti, namun ternyata bukan saja menjadi tidak pasti, melainkan lenyap dan raib seketika.

Banyak hal yang menjadi penyebabnya, biasanya adalah masalah ketidakcocokan harga dengan investor atau klien yang akan menggunakan jasa kami.

Sehingga saat tawaran mengajar di Mabes TNI itu hampir pasti, sekitar dua pekan lalu, aku agak sedikit terkejut. Bukan apa-apa, selain ini akan menjadi pengalaman menarik, aku memang belum pernah sama sekali berbicara di depan para tentara.

Ketika tawaran itu semakin pasti, aku kian jelas tawaran pekerjaan apa yang akan kudapati. Aku diminta berbagi pengalaman menulis naskah sebanyak 6 jam pelajaran (JP).

Ini menarik, 6 JP tidaklah sebentar, meski tentu saja kurang untuk benar-benar memahami apa itu naskah, terutama skenario. 

Apalagi secara spesifik, "pesanan" Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data TNI AL (Ka-Disinfolahtal) adalah mengajari anak buahnya tentang Teknik Videografi, spesifiknya produksi Video Dokumenter.

Dan lebih spesifiknya lagi akhirnya aku ditawari mengajarkan penulisan naskah dokumenter dengan konsep storytelling.

Baiklah. Aku menerima tawaran yang sekaligus menjadi tantangan perdanaku bicara di depan Tentara. Siapa tahu setelah ini dapat job serta tawaran serupa di kesatuan lainnya.

Sebagai pembicara awal, meski sudah terbiasa menyampaikan materi, agak ada sedikit rasa grogi, karena di pikiranku, berbicara dengan tentara pasti akan tegang, sedikit senyum dan tak bisa bercanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun