Mohon tunggu...
Dimas Indira Anggoro
Dimas Indira Anggoro Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Management UPN Veteran Jakarta

Banker - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Arah Pendidikan yang Tidak Jelas: Meningkatnya Pengangguran di Indonesia

10 Agustus 2025   14:47 Diperbarui: 10 Agustus 2025   14:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi siswa siswi pendidikan sekolah dasar (Dimas Indira Anggoro) 

Arah pendidikan di Indonesia yang masih belum memiliki kejelasan visi dan keterkaitan kuat dengan kebutuhan industri mulai memunculkan masalah serius, yakni lonjakan angka pengangguran.

Pendidikan sering dianggap sebagai kunci untuk membuka peluang ekonomi yang lebih baik. Dalam teori klasik pembangunan, semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, semakin besar peluangnya untuk mendapatkan pekerjaan layak. Namun, realitas di Indonesia menunjukkan paradoks: meskipun jumlah lulusan pendidikan menengah dan tinggi terus meningkat, tingkat pengangguran—terutama di kalangan terdidik—masih tergolong tinggi. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah arah pendidikan kita sudah sejalan dengan kebutuhan dunia kerja?

Tren Pengangguran Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode 2021–2023, terlihat tren penurunan tingkat pengangguran secara umum, namun ketimpangan antar jenjang pendidikan tetap nyata. Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukkan:

SMK: 11,13% (2021) → 9,42% (2022) → 9,00% (2023)

SMA: 8,55% (2021) → 7,74% (2022) → 7,23% (2023)

Diploma: 6,92% (2021) → 5,87% (2022) → 5,51% (2023)

Sarjana: 5,98% (2021) → 5,59% (2022) → 5,23% (2023)

Angka ini menegaskan bahwa lulusan SMK—yang seharusnya siap kerja—justru menduduki posisi teratas dalam pengangguran. Fenomena ini bertolak belakang dengan tujuan awal pendirian SMK yang difokuskan untuk melahirkan tenaga kerja terampil siap pakai.

Kesenjangan Kompetensi dan Kebutuhan Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun