Mohon tunggu...
Dilbar Sarasvati
Dilbar Sarasvati Mohon Tunggu... PNS Direktorat Jenderal Bea dan Cukai -

Anak keturunan Manu yang sedang mencari siapa saya dan saya siapa http://kirakirademikian.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dukun: Sebuah Peyorasi

22 Agustus 2016   15:03 Diperbarui: 22 Agustus 2016   15:17 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Dukun Pijat

Dukun pijat adalah orang yang ahli dalam menolong orang dengan melakukan suatu teknik pemijatan. Dukun pijat ini salah satu jenis dukun yang lumayan mengalami peyorasi dalam persepsi masyarakat pada umumnya. Ke-peyokan-nya sekaliber dengan dukun klenik, dukun santet, dukun susuk, dan dukun tenung. Buruknya citra dukun pijat ini salah satunya karena seringnya kita mendengar atau melihat dukun pijat dalam berbagai berita kriminal tanah air. Entah karena tindakan amoral seperti pencabulan, aborsi, atau prostitusi.

Sudah hampir hilang image dukun pijat sebagai sesosok simbok yang dengan penuh kasih keibuan memijat dan membetulkan posisi rahim dari pasien perempuannya yang kesulitan mempunyai momongan. Padahal kemampuan memijat mereka bukan sembarangan dan asal di dapat. Mereka belajar secara tradisional dan turun-temurun dari leluhur.

2. Dukun Beranak

Dukun beranak adalah orang yang ahli menolong perempuan melahirkan (beranak). Dukun ini masih mempunyai citra lumayan positif di masyarakat. Meski positifnya masih juga dipandang negatif jika ia disandingkan dengan Bidan atau Dokter Kandungan. Apalagi di Zaman Ultra Modern ini, melahirkan dengan bantuan dukun beranak biasanya hanya dilakukan oleh orang-orang pedesaan yang terisolasi dari gemerlapnya dunia.

Dan profesi dukun beranak kian tersudut dengan hadirnya kampanye yang menghimbau para wanita agar melakukan persalinan sehat di tenaga medis masa kini. Ketika ada kasus kematian bayi atau ibu karena persalinan ‘tidak sehat’ yang dilakukan dengan bantuan dukun beranak, hal itu dibuat menjadi sebuah sensasi seolah dukun beranak itu tidak kompeten dalam bidangnya karena tidak mempunnyai mempunyai lisensi maupun pernah mengenyam pendidikan medis masa kini.

Kemampuan dukun beranak tidaklah seburuk itu. Di daerah pedalaman dengan keterbatasan alat medis yang ultra modern, kehadirannya dan kemampuannya cukup mumpuni untuk disegani. Apalagi dia tidak hanya membantu wanita melahirkan, tetapi merawat wanita pasca persalinan.

Jika melihat lagi ke masa lalu, sudah berapa bayi yang telah lahir dari tangan-tangan dukun beranak itu. Mungkin ayah, ibu, kakek, nenek, buyut, canggah, gantung siwur kita lahir dari pengabdian para dukun beranak tadi.

Dunia boleh berubah sedemikian cepatnya, tetapi menghargai (minimal tidak berburuk sangka) terhadap apa yang pernah ada dan masih ada harus tetap kita lakukan.

3. Dukun Manten

Apakah dukun manten itu? Dalam bukunya yang berjudul Mozaik Kehidupan Orang Jawa : Wanita Dan Pria Dalam Masyarakat Indonesia Modern (Javanese Lives: Women and Men in Modern Indonesian Society), Walter L. Williams mendeskripsikan Dukun Manten (dukun pengantin) sebagai seseorang yang ‘berilmu’ sekaligus seorang perias, membantu pengantin wanita menyiapkan dirinya menerima kehidupan perkawinan. Kewajiban pertama seorang dukun manten adalah membuat calon pengantin wanita secantik mungkin. Tidak hanya dalam penampilannya saja, tetapi dukun manten juga harus membuat pengantin wanita memancarkan kecantikan batinnya. Semua dukun manten harus menyiapkan mentalnya agar berhasil dalam melaksanakan kewajibannya. Persiapan itu disebut dengan ‘masa prihatin’.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun