Mohon tunggu...
Laju Peduli
Laju Peduli Mohon Tunggu... Organisasi Nirlaba

Laju Peduli adalah Organisasi Sosial yang lahir dari semangat kepedulian untuk membantu masalah kemanusiaan di Indonesia dan juga di dunia Islam khususnya Palestina.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Dunia Butuh Lebih Banyak Empati

15 September 2025   16:31 Diperbarui: 15 September 2025   16:31 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia butuh lebih banyak empati agar luka-luka itu bisa dipahami, diakui, dan dipulihkan. Empati mengajarkan kita untuk mendengarkan suara korban, memberi ruang bagi cerita mereka, serta menghadirkan solidaritas lintas batas. Tanpa empati, dunia akan terus dihantui dendam dan kebencian yang diwariskan turun-temurun.

Dunia Butuh Lebih Banyak Empati sebagai Energi Perubahan

Empati bukan sekadar rasa iba, melainkan energi perubahan. Ketika empati tumbuh, tindakan nyata akan mengikuti: gerakan sosial, solidaritas kemanusiaan, hingga inovasi yang berpihak pada masyarakat lemah.

Dunia butuh lebih banyak empati agar perubahan tidak hanya dinikmati oleh kelompok tertentu, tetapi juga menyentuh mereka yang paling rentan. Dunia akan menjadi lebih adil ketika empati mendorong setiap orang untuk berbagi peluang dan kebahagiaan.

Cara Sederhana Menumbuhkan Empati

Meskipun empati adalah sifat alami manusia, ia perlu terus dipelihara. Beberapa cara sederhana untuk menumbuhkan empati dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Belajar mendengarkan tanpa cepat menghakimi.

  2. Menyapa orang sekitar dan menanyakan kabar mereka dengan tulus.

  3. Membaca kisah nyata tentang perjuangan orang lain agar perspektif semakin luas.

  4. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti donasi, relawan, atau komunitas kemanusiaan.

  5. Mengurangi ego dan mencoba melihat dari sudut pandang orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun