Mohon tunggu...
Laju Peduli
Laju Peduli Mohon Tunggu... Organisasi Nirlaba

Laju Peduli adalah Organisasi Sosial yang lahir dari semangat kepedulian untuk membantu masalah kemanusiaan di Indonesia dan juga di dunia Islam khususnya Palestina.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Dunia Butuh Lebih Banyak Empati

15 September 2025   16:31 Diperbarui: 15 September 2025   16:31 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Butuh Lebih Banyak Empati untuk Menekan Budaya Individualis

Perkembangan kota besar dengan gaya hidup urban sering kali melahirkan budaya individualis. Orang lebih memilih sibuk dengan urusan pribadi ketimbang menengok tetangga. Rasa kebersamaan perlahan terkikis oleh kesibukan dan ambisi.

Dunia butuh lebih banyak empati untuk menekan dampak budaya individualis ini. Aksi sederhana seperti menyapa tetangga, membantu orang tua menyeberang jalan, atau mendengarkan keluh kesah teman bisa menjadi langkah awal menumbuhkan empati di tengah masyarakat yang cenderung dingin.

Dunia Butuh Lebih Banyak Empati dalam Kepemimpinan

Pemimpin yang baik bukan hanya pintar mengelola sumber daya, tetapi juga mampu memahami hati rakyatnya. Dunia butuh lebih banyak empati dalam kepemimpinan agar keputusan yang diambil tidak hanya menguntungkan sebagian kecil, melainkan menyentuh kebutuhan banyak orang.

Sejarah menunjukkan bahwa pemimpin yang berempati lebih dicintai dan dihormati. Mereka tidak hanya memimpin dengan otak, tetapi juga dengan hati. Dalam konteks global, empati antarnegara juga sangat penting untuk mencegah konflik dan memperkuat kerja sama internasional.

Dunia Butuh Lebih Banyak Empati dalam Pendidikan

Pendidikan tidak hanya soal pengetahuan akademik, tetapi juga penanaman nilai-nilai moral. Dunia butuh lebih banyak empati dalam pendidikan agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang cerdas sekaligus peduli.

Guru yang berempati tidak hanya mengajar, tetapi juga memahami tantangan muridnya. Sistem pendidikan yang menanamkan nilai kemanusiaan akan menghasilkan lulusan yang bukan hanya pintar secara intelektual, tetapi juga berjiwa sosial. Dengan begitu, dunia masa depan akan dipenuhi orang-orang yang tidak hanya berorientasi pada kesuksesan pribadi, melainkan juga kesejahteraan bersama.

Dunia Butuh Lebih Banyak Empati untuk Menyembuhkan Luka Kolektif

Banyak bangsa di dunia yang masih menyimpan luka kolektif: peperangan, diskriminasi, penjajahan, atau ketidakadilan sosial. Luka ini tidak bisa sembuh hanya dengan pembangunan fisik atau kebijakan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun