Mohon tunggu...
Didik Ramdan
Didik Ramdan Mohon Tunggu... -

#Jangan terburu-buru untuk mati, karna kita belum menciptakan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untukmu Calon Imamku "Gelisah"

9 Desember 2018   03:01 Diperbarui: 9 Desember 2018   03:10 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untukmu  Calon Imamku...

jika nanti kita tiba disuatu masa dimana aku begitu bertingkah dan itu membuatmu bosan dan lelah. akankah mudah bagimu pergi?

Atas semua cerita antara aku dan kamu yang pernah bersatu, akankah mudah untuk berlalu begitu saja?

Engkau bisa menemui hati yang lain. engkau bisa melangkah ke jalan yang lain. engkau bisa berlari mengejar tujuan yang lain. waktu untuk bersama itu masih lama, kita menanti dan masih menanti.

Dalam penantian penuh jarak ke absrakan yang tercipta, entah jarak antara raga maupun jarak antara jiwa. akankah hatimu tetap menetap kepadaku sipemilik kekurangan?

Suatu saat nanti, engkau bisa saja melihat sifat burukku yang mampu aku tahan selama waktunya terlihat. entah engkau mampu mengerti atau tidak, entah engkau mampu menerima atau tidak. akankah engkau pergi mencari hati lain yang mampu mencintaimu dengan baik? hingga akan membuatmu lupa akan aku yang berusaha mencintaimu sebaik mungkin.

Aku ingin menanyakan semua pertanyaan ini untukmu. aku juga ingin menyatakan semua pernyataan kepadamu. banyak hal yang mesti aku utarakan. banyak kata yang ingin aku ucapkan untuk menahanmu agar tidak pergi nantinya.

Untuk tetap mengisi hati, aku ingin tetap engkau. jangan sampai terganti. aku sulit untuk mengulang mencintai yang lain. aku juga sulit untuk melupakan setiap kenangan yang telah tercipta .

Namun aku merasa aku tak mampu dalam mengutarakan. aku terlampau takut untuk mendengar jawaban yang akan engkau ucapkan. hanya aksara yang mampu tertulis. hanya kata ini yang mampu aku sampaikan. melalui media ini sebagai perantara ataupun melalui-Nya aku ceritakan .

Kuharap hatimu akan tetap merasa tenang menanti saatnya tiba.

Dan aku harap hatimu tak mudah pergi kepada hati yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun