Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Lebaran Sebatang Kara

4 Juli 2016   22:33 Diperbarui: 4 Juli 2016   22:58 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kau bukan siapa-siapa Mad. Justru aku yang berhutang budi padamu.”

“Kamu jangan ngomong gitu. Kampung ini sejarah kita dari kecil. Sejarah yang baru terjadi antar ayah kita juga sejarah yang tidak akan bisa kita lupakan. Lestarikan peninggalan ayahmu walau sedikit. Siapa tahu suatu saat, kau mau membangun rumah di sini. Lumayan, tanah itu cukup untuk membangun tempat tinggal.”

“Mad....”

“Masih ada aku To. Itupun kalau kau mau menganggap aku adalah saudara. Tempat kita bersua kembali ketika lebaran, juga lebaran nanti, dan nantiii....”

“Maaddd....”

Mata Darto terasa panas. Dipandanginya Ahmad, teman sepermainan sejak kecil. Ada rasa tak percaya atas perkataan Ahmad. Benar, ia kini sebatangkara. Tak ada sanak, tak ada saudara.


Bayangan ayahnya berkelebat. Apakah ini berkat kebaikan ayahnya yang selama ini tak diketahuinya? Laki-laki itu menangis. Ia menyesal telah meninggalkan ayahnya. Sama sekali ia tak berfikir bahwa ayahnya membalasnya dengan buah amal, memberinya jalan bagi orang lain untuk mengakuinya sebagai saudara. ***

                                                                                                                             Purbalingga, 04 Juli 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun