Mohon tunggu...
dickyaditya
dickyaditya Mohon Tunggu... Mobile Developer

iseng nulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghadapi Tantangan Manajemen Perubahan Kebutuhan dalam Pengembangan Perangkat Lunak Global dengan Pendekatan Ontologi Multilevel

6 Maret 2025   08:16 Diperbarui: 6 Maret 2025   08:16 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: DALLE-E

Perubahan kebutuhan dalam proyek perangkat lunak adalah fenomena yang tak terelakkan. Namun, dalam lingkungan Global Software Development (GSD), tantangan ini semakin kompleks karena faktor-faktor seperti komunikasi yang tersebar, perbedaan budaya, dan kurangnya pemahaman semantik yang seragam di antara tim yang bekerja dari berbagai lokasi. Artikel ini memperkenalkan kerangka kerja berbasis ontologi multilevel yang bertujuan untuk meningkatkan Requirements Change Management (RCM) dengan memastikan keakuratan semantik dari setiap permintaan perubahan kebutuhan (Change Request - CR).

Pendekatan berbasis ontologi yang diusulkan oleh para penulis menarik perhatian saya karena dua alasan utama. Pertama, ontologi dapat menjadi alat yang kuat untuk menyelaraskan pemahaman di antara tim yang bekerja dalam GSD. Kedua, dengan pendekatan multilevel, framework ini mampu mencakup tiga aspek penting dalam RCM: domain perubahan kebutuhan (Requirements Change), rekayasa kebutuhan (Requirements Engineering), dan domain aplikasi spesifik (Software Application).

Tantangan dalam Manajemen Perubahan Kebutuhan

Dari berbagai studi yang dikutip dalam artikel ini, salah satu masalah utama dalam RCM adalah kesalahan komunikasi yang berakibat pada perubahan kebutuhan yang ambigu atau tidak sesuai. Dalam lingkungan GSD, hal ini semakin diperparah oleh keterbatasan interaksi langsung antar tim, yang berujung pada kesalahpahaman dalam interpretasi kebutuhan perangkat lunak.

Para penulis mengemukakan bahwa banyak Change Requests (CRs) yang diajukan oleh pemangku kepentingan sering kali ambigu atau tidak cukup jelas, yang menyebabkan kebingungan bagi para insinyur perangkat lunak yang bertanggung jawab atas implementasi perubahan tersebut. Artikel ini menyatakan bahwa solusi untuk masalah ini adalah dengan menerapkan pendekatan berbasis ontologi multilevel yang mampu mengklarifikasi semantik dari CRs sebelum dieksekusi.

Pendekatan Ontologi Multilevel

Kerangka kerja yang diusulkan dalam artikel ini terdiri dari tiga tingkat ontologi:

  1. First-Level Ontology: Ontologi perubahan kebutuhan (Requirements Change Ontology - RCO), yang digunakan untuk memodelkan konsep perubahan dalam RCM di lingkungan GSD.
  2. Second-Level Ontology: Ontologi rekayasa kebutuhan, yang membantu dalam pemetaan kebutuhan perangkat lunak terhadap prinsip-prinsip rekayasa kebutuhan yang telah ditetapkan.
  3. Third-Level Ontology: Ontologi domain aplikasi spesifik yang memastikan bahwa perubahan kebutuhan tetap sesuai dengan konteks bisnis dan aplikasi yang dikembangkan.

Framework ini diimplementasikan dalam bentuk modul authoring yang memungkinkan pemangku kepentingan untuk mengajukan CRs yang sesuai dengan ontologi yang telah ditentukan. Dengan demikian, setiap permintaan perubahan akan memiliki kejelasan semantik sebelum diserahkan kepada tim pengembang untuk diproses.

Keunggulan dan Implikasi Framework Ini

Setelah membaca artikel ini secara mendalam, saya melihat beberapa manfaat utama dari framework ini:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun