Bayangkan dua sahabat lama. Mereka saling berbagi suka duka sejak sekolah. Satu hari, salah satunya meminjam uang dalam jumlah besar. Karena percaya, sahabatnya langsung memberi tanpa banyak tanya.
Bulan demi bulan berlalu, janji pengembalian tak kunjung ditepati. Bukan karena belum mampu, tapi karena ia malah terlihat senang-senang di media sosial.
Ketika ditanya, jawabannya selalu sama: "Tenang saja, sebentar lagi aku bayar." Lama-lama, jawaban itu kehilangan arti. Akhirnya hubungan hancur, bukan cuma karena uang, tapi karena kepercayaan yang dikhianati.
Uang bisa dicari lagi. Tapi kepercayaan? Sekali hilang, tak ada toko yang menjualnya.
Pandangan Islam: Amanah Itu Bukan Sekadar Tugas
Dalam ajaran Islam, amanah itu bukan hal kecil. Ia adalah bukti kesungguhan hati. Kalau Anda dipercaya orang lain, itu artinya ada tanggung jawab yang lebih besar daripada sekadar "menjaga rahasia" atau "menyelesaikan pekerjaan". Itu tentang menjaga hati orang lain dari luka.
Kepercayaan yang hilang bukan sekadar masalah sosial, tapi juga masalah spiritual. Karena kepercayaan itu bagian dari amanah. Dan sekali Anda mengkhianati amanah, itu bukan cuma urusan dunia, tapi juga urusan akhirat.
Maka tidak heran kalau kepercayaan begitu mahal. Ia adalah refleksi dari hati yang jujur, dan kejujuran adalah tanda keimanan.
Mengapa Sulit Memercayai Lagi?
Banyak orang bertanya: kenapa sih, begitu susah memercayai lagi setelah dikhianati? Jawabannya ada pada cara otak manusia bekerja.
Secara psikologis, otak punya mekanisme perlindungan. Kalau Anda pernah disengat listrik, Anda akan selalu berhati-hati saat menyentuh kabel. Begitu juga dengan hubungan. Sekali dikecewakan, otak akan otomatis mengingat pengalaman buruk itu untuk mencegah luka terulang.
Dari sisi sosiologi, kepercayaan adalah "modal sosial". Tanpa kepercayaan, hubungan sosial akan runtuh. Masyarakat yang dipenuhi kecurigaan akan sulit berkembang. Itu sebabnya orang yang sekali menghancurkan kepercayaan, biasanya tersingkir dari lingkaran sosial.
Sedangkan dari sisi filsafat, hilangnya kepercayaan adalah hilangnya makna. Kata-kata yang dulu penuh arti, berubah menjadi suara kosong. Sama seperti sebuah mata uang yang kehilangan nilai ketika orang tak lagi percaya padanya.