Ada kalimat bagus mengatakan, "Seorang raja harus kuat. Dia menerima nasihat, tapi cuma ketika dia memintanya. Dia bilang, keputusan akhir adalah miliknya, bukan milik penasihatnya."
Orang tua kamu, guru, penasihat, mereka semua memilih jalan mereka.
Sepanjang jalan, ada sejumlah peluang yang mereka lewatkan. Teknologi dan program mungkin belum ada di zaman mereka. Dan ada juga upaya yang ngga mereka pilih untuk dilakukan.
Kalau kamu ingin melakukan sesuatu, jangan biarkan nasihat siapa pun menarik diri kamu terlalu cepat dari apa yang ingin kamu lakukan itu.
Pertimbangkan kata-kata mereka, lakukan riset kamu, dan buat keputusan kamu sendiri.
Tapi jangan juga menghindar dari nasihat para "orang tua" ini cuma supaya kamu terlihat mandiri. Seringkali orang lain lebih memahami kamu dan minat kamu dibandingkan diri kamu sendiri.
Mencoba menemukan passion kamu
Temukan passion kamu. Itu adalah nasihat yang buruk. Dan itu yang dikatakan banyak orang ke kamu. Ya kan?
Kamu, sebagai generasi sekarang, mungkin punya dorongan untuk memberontak terhadap jalan generasi sebelumnya, seperti memilih jalan yang berfokus pada kerja keras dan stabilitas pekerjaan, untuk mencari "karier yang memuaskan" yang penuh dengan tugas menarik, nol kebosanan, dan jadwal kerja yang sempurna. Singkatnya, 100% menyenangkan sepanjang waktu.
Kerumunan "ikuti passion kamu" sangat suka berlari dengan kutipan lama dari Konfusius:
"Pilih pekerjaan yang kamu sukai, dan kamu ngga akan pernah harus bekerja sehari pun dalam hidup kamu."
Masalahnya, kamu benar-benar ngga bisa cuma "memilih pekerjaan yang kamu sukai."