Rio Sulistyo Utomo menuliskan juga kesannya,”Gayeng (seru, Jw) nyiapin altar di rumah..”
Bantuan Teknologi
Kemajuan dan kecanggihan teknologi sungguh menjadi alat bantu yang memadai. Satu hal yang dapat disyukuri.
“Paskah yang unik, tidak akan bisa diulang pada tahun-tahun selanjutnya. Kita bisa memilih Misa di manapun juga: Jakarta, Denpasar, baik kokal maupun internasional. Tapi ada sedihnya, tidak bisa menerima tubuhNya secara nyata,” Agus Pujantoro menuliskan kesannya.
Senada dengan Agus Pujantoro, Emily Wu juga menuliskan, “Terkesan dengan Masa Paskah tahun ini, bisa mengikuti misa Pekan Suci dari beberapa Gereja Katedral di Indonesia. Katedral Jakarta lewat siaran langsung yang ditayangkan TVRI. Misa Kamis Putih ikut katedral Bandung. Misa Jumat Agung ikut Katedral Medan. Dan tadi malam, misa Malam Paskah ikut Katedral Semarang. Seru, haru dan jadi suatu pengalaman yang baru. Serasa keliling Indonesia, walaupun hanya di rumah saja.”
Terkesan dengan Masa Paskah tahun ini, bisa mengikuti misa Pekan Suci dari beberapa Gereja: Katedral Jakarta, Katedral Bandung, Katedral Medan, Katedral Semarang. Seru, haru dan jadi suatu pengalaman yang baru. Serasa keliling Indonesia, walaupun hanya di rumah saja
Lucas Djatmiko Heri Nugroho, seorang guru di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, juga membagikan pengalaman, “Baru Paskah tahun ini (12 April 2020), kami sekeluarga (berempat) bertiga di rumah ,satu di Surabaya merayakan Paskah sebagai hari raya teragung bagi umat Kristiani di rumah.
Nanda di Surabaya mengikuti misa on-line (katanya) dari rumah kontrakan, dan kami bertiga ( saya, istri, dan Nugy si bungsu) ibadat keluarga di rumah menggunakan panduan lembaran yang disiapkan paroki, madah bakti, dan buku Ruah.
Tahun sebelumnya kami selalu pergi ke gereja pusat paroki atau stasi merayakan bersama umat Katolik yang lain.Ini terjadi karena taat pada anjuran Gereja dan pemerintah untuk memutus mata rantai penularan covid-19. Ya, di tengah situasi pandemi corona Covid-19. Kami taat anjuran Gereja dan pemerintah.”
Tuhan yang Menjangkau Semua Hati
Pada akhirnya, kita sungguh merasakan bahwa situasi Paskah 2020 yang dilihat dari banyak sisi juga melahirkan perspektif baru tentang doa dan peribadatan. Bertold Sumedi menuliskan, “Bahwa prosesi tidak selalu harus dipuja-puji dan kaku. Allah Mahatahu, maka dengan berbagai cara dan media, Paskah tetap bisa berkesan dan syahdu.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!