Mohon tunggu...
Adrian Diarto
Adrian Diarto Mohon Tunggu... Petani - orang kebanyakan

orang biasa. sangat bahagia menjadi bagian dari lansekap merbabu-merapi, dan tinggal di sebuah perdikan yang subur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lantunan Pupuh-pupuh Megatruh

9 April 2020   04:47 Diperbarui: 9 April 2020   04:56 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamu tidak akan pernah tahu kapan pupuh-pupuh megatruh menyelinap ke ruangmu

"Aku bersholat sedemikian nikmat siang tadi," bunyi sebuah kalimat pada sebuah sore

Megatruh menjadi lebih terdengar
Dalam runduk kaki-kaki di depan altar
Dalam sujud badan-badan di lembar sajadah

Megatruh mengambil bagiannya
Melantunkan pupuh-pupuhnya

Ia bahkan dapat masuk melalui sela-sela jendela
Ia bahkan dapat masuk melalui lubang-lubang pintu

| Prambanan | 9 April 2020 | 04.17 |


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun