Mohon tunggu...
siti lisdia nur ranni
siti lisdia nur ranni Mohon Tunggu... Kebidanan s2

Hallo saya dian nurani saat ini merupakan mahasiswa s2 di fiskes Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keseluruhan Ringkasan materi di mataf 1 universitas 'aisyiyah yogyakarta tahun 2025

16 September 2025   22:52 Diperbarui: 16 September 2025   22:51 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto narasumber saat mepaparkan materi di mataf 1 universitas aisyiyah yogya 2025,yang di bawakan oleh Kompol Leo Nisya Sagita.S.I.K Kasubditbintimas 

DARUL AHDI WA SYAHADAH

Prinsip-Prnsip darul ahdi wa syahada ;

1.  Menghormati kesepakatan nasional

2.  Menjadi warga yang bertanggung jawab

3.  kesaksian iman dan amal solih

4.  membangun pradaban utama


Hubungan  Darul Ahdi (negara kesepakatan) dan Syahadah (persaksian atau pembuktian) dalam kehidupan yaitu dimana umat Islam, khususnya dalam konteks Indonesia, memahami dan berkomitmen pada negara Pancasila sebagai hasil konsensus nasional yang harus diisi dan dibela dengan berbagai upaya positif. Darul Ahdi menekankan bahwa Pancasila adalah perjanjian bersama para pendiri bangsa, sementara Syahadah tentunya  umat Islam harus secara aktif memberikan kesaksian berbentuk  pembangunan dan kontribusi nyata untuk mewujudkan negara yang maju, adil, dan makmur di kehoidupan masyarakat.


Harapan dari Darul Ahdi wa Syahadah adalah mewujudkan negara Pancasila yang aman, adil, makmur, dan bermartabat, serta menjadi negara yang berkemajuan sesuai ajaran Islam. Implementasinya meliputi komitmen pada perdamaian, persaudaraan, serta kepatuhan pada hukum dan falsafah negara. Selain itu, dilakukan pula aksi partisipatoris dalam pembangunan sumber daya manusia, seperti jihad ekonomi, ilmu pengetahuan, dan jihad prestasi, sebagai wujud tanggung jawab umat Islam untuk memajukan bangsa.


MAHASISWA DALAH KUNCI KETAHANAN BANGSA DI ERA POST TURTH

Mahasiswa merupakan kunci ketahanan bangsa di era post-truth karena mereka terjun langsung  sebagai agen perubahan dengan pemikiran kritis, garda terdepan dalam menjaga nasionalisme dan identitas bangsa, serta kontrol sosial yang mampu menangkal disinformasi melalui literasi yang kuat. Adanya  mereka sebagai  cadangan kekuatan bangsa menuntut mahasiswa untuk peka terhadap permasalahan bangsa dan  berkontribusi dalam pembangunan serta mempertahankan nilai-nilai kebangsaan di tengah arus globalisasi dan era digital.

MAHASISWA TIDAK BOLEH KRISIS POST TRUTH

 Krisis post-truth merupakan kondisi ketika fakta objektif memiliki pengaruh lebih kecil daripada emosi dan keyakinan pribadi dalam membentuk opini publik, yang berujung pada penyebaran misinformasi, kebencian, dan lemahnya kepercayaan terhadap institusi serta para ahli. Kesimpulan dari krisis ini adalah adanya ancaman serius terhadap demokrasi dan masyarakat yang terinformasi, serta kebutuhan mendesak gtentunya akan peningkatan gambaran  digital dan pemikiran kritis untuk melawan disinformasi .

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun