Mohon tunggu...
Dian Burhani
Dian Burhani Mohon Tunggu... Penulis - Science writer

Science writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Millennials in Action: Kita Peduli, Kita Bisa, Kita Siap Menuju Net Zero Emission 2060

21 Oktober 2021   15:22 Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:28 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih belum kelihatan hilalnya kapan akan selesai, tapi dimana-mana, kita sudah membaca, there is something bigger will happen after this dreadful pandemic. 

Yup. The impact of the climate change. Agustus 2021 kemarin, sekitar 234 peneliti dari 66 negara yang tergabung dalam Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) melaporkan bahwa  temperatur bumi sudah mengalami kenaikan sebesar 1.1C antara 1850 -- 1990 dan kemungkinan akan bertambah atau melebihi 1.5C di 20 tahun mendatang. Dalam bahasa awamnya, ini berarti "gawat" dan kita harus segara bertindak.

Dalam laporannya, IPCC menjabarkan lima skenario yang mungkin terjadi menjelang abad 22. Skenario pertama adalah skenario ambisius dimana terjadi pergeseran energi bersih secara bertahap. Kita telah berhasil menurunkan penggunaan bahan bakar fosil dan meningkatkan efisiensi energi. Peningkatan kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan menyebabkan populasi manusia tidak lebih dari 7 miliar orang. 

Pada skenario ini, kita berhasil mempertahankan kenaikan temperatur bumi di 1.5 C. Meskipun demikian, pada kondisi ini, bumi tetap menjadi lebih hangat dari sebelumnya sehingga kenaikan gelombang panas dan curah hujan ekstrem masih akan tetap terjadi.  

Pada skenario kedua, pergeseran energi bersih tetap berjalan tapi tidak sebesar pada skenario pertama. Temperatur bumi naik menjadi 1.8 C, dengan rata-rata kenaikan 1.3 C -- 2.4 C pada tahun 2100 dengan jumlah populasi manusia mencapai 7 miliar orang. Walaupun kenaikan temperatur hanya berbeda sedikit dengan skenario pertama, tapi ternyata dampaknya sangat signifikan. 

Para ahli IPCC memperkirakan adanya kenaikan permukaan laut hingga 30 -- 54 cm, yang menyebabkan resiko banjir di daerah pesisir pantai naik berkali lipat. Skenario ketiga menggambarkan kenaikan temperatur bumi hingga 2.7 C, dengan range 2.1 C -- 3.5 C di tahun 2100 dengan populasi manusia mencapai 9.6 miliar orang. 

Pada temperatur ini, Samudra Arktik sudah meleleh sepenuhnya di musim panas. Dengan kenaikan temperatur hingga 3C, diperkirakan akan terjadi penurunan produksi makanan yang signifikan, gelombang panas yang lebih parah, disertai dengan curah hujan yang lebih ekstrem dengan resiko banjir yang lebih tinggi.

Skenario empat dan skenario lima mengilustrasikan kondisi yang makin lama makin parah. Skenario keempat menggambarkan apa yang terjadi kalau negara-negara hanya mengedepankan ekonomi. Eksploitasi bahan bakar fosil tetap dijalankan. 

Pengembangan teknologi dan pendidikan mengalami penurunan. Pertumbuhan populasi akan berkurang pada negara-negara industri tetapi tetap tinggi pada negara-negara berkembang hingga mencapai 12.6 miliar orang. Temperatur bumi akan bertambah hingga 3.6 C dengan range 2.8 C -- 4.6 C dan kenaikan permukaan laut mencapai 46 -- 74 cm. 

Skenario kelima, hampir bisa dikatakan sebagai kiamat kecil dimana temperatur bumi naik hingga 4.4 C, dengan range antara 3.3 C -- 5.7 C akibat manusia tidak mengindahkan peringatan-peringatan perubahan iklim bahkan tidak berusaha untuk melakukan apa-apa untuk mencegah hal itu terjadi. Perubahan cuaca akan terjadi sangat ekstrem, bahkan akan ada daerah-daerah yang tidak dapat dihuni lagi oleh manusia di musim panas (IPCC, 2021 dan vox.com).   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun