Mohon tunggu...
Diana Nabilah
Diana Nabilah Mohon Tunggu... Pembelajar

Belajar menulis dengan menghimpun ekspresi melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelukmu, Ibu

1 September 2025   19:49 Diperbarui: 1 September 2025   19:49 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumen pribadi

Pelukmu, Ibu

Dalam pelukmu, Ibu,
aku sembuh dari luka dunia,
aku tumbuh setegar karang di samudra.
Engkau, tangan yang selalu terulur,
mengangkatku dari jatuh yang berulang,
menguatkanku dalam bisu malam.

Tak pernah kulihat lelah di wajahmu,
meski badai berkali-kali menguji langkahmu.
Hanya senyum itu yang kau hadirkan,
seperti matahari yang tak pernah pamit di pagi hari.

Keluhmu, Ibu,
kau lipat, kau simpan di sudut hatimu,
agar aku tak perlu menanggung resahmu.
Kau ajari aku arti tabah tanpa kata,
mengasuhku dalam cinta yang tak pernah habis maknanya.

Dalam pelukmu, Ibu,

aku belajar,

bahwa cinta adalah kekuatan yang tak bersuara,

tapi mengguncang dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun