Mohon tunggu...
Diah Sarithi
Diah Sarithi Mohon Tunggu... Man Jadda Wa Jada

celoteh_literasi: Bukan hanya sekedar berceloteh, tetapi juga memberikan imajinasi lewat kata, hiburan, informasi, dan pelajaran hidup bagi para pembaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rasa yang DiridhoiNya

30 Juli 2025   12:01 Diperbarui: 30 Juli 2025   12:50 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Puisi Rasa yang DiridhoiNya 

Dalam diam, aku selalu merindukanmu

Hari-hariku selalu dipenuhi olehmu

Pikiran dan rasaku selalu tentangmu

Semenjak kehadiranmu 

Ada suatu rasa yang mengisi ruang kosong di dalam hati 

Ada suatu rasa yang kuat dan mengikat 

Ada dorongan dan kekuatan yang tak terdefinisikan

Mendorongku tuk memilih selalu hadir 

Setiap hari diriku selalu berperang halus dengan jiwa

Sebab aku takut rasa yang ada untukmu menggoyahkan rasaku kepadaNya

Jujur kekuatan rasa yang hadir dan tertanam dalam hati ini

Sangatlah kuat dan akan melampaui batas jika tidak dikendalikan 

Sebelum semuanya terlambat 

Jiwa mengirim sinyal 

Tuk berhenti sejenak

Tuk mengambil jeda dalam waktu 

Tuk berpikir jernih di tengah gempuran euforia yang semakin meningkat 

Demi mengisi ruang hening bersamaNya

Dia sangat penting dalam hidupku 

HadirNya adalah segalanya bagiku

Selalu menjadi utama dalam hidupku 

Aku tidak bisa terpisah dariNya 

Karena hidupku adalah dariNya

Napasku adalah kasihNya

Tujuan hidupku adalah untukNya

Dan aku tidak mau mengecewakanNya

Untuk saat ini dan selamanya 

MencintaiNya adalah pilihanku seumur hidup

Ketahuilah bahwa aku bukan memilih tuk pergi dan berhenti 

Tapi, aku sedang belajar bertahan dalam hening 

Bertahan dalam menjaga rasa yang ada

Bertahan dalam menjemput ridhoNya

Sampai petunjuk yang diberikanNya nyata dalam hidup ini

Aku percaya suatu saat kamu akan mengerti

Tentang rasa dan pilihanku ini

Tentang rasa takutku kehilanganNya

Tentang rasa takutku kehilangan cintaNya

Tentang rasa yang belum diridhoiNya 

Sehingga aku memilih mundur selangkah 

Tuk belajar menjaga dan mengendalikan rasa yang ada padamu

Karena rasa yang diridhoiNya adalah sebuah anugerah 

Rasa yang selalu dalam lindunganNya

Rasa yang selalu dalam keberkahanNya

Menghadirkan ketenangan dan kedamaian dalam jiwa 

Tentang rasaku padamu

Aku belajar tuk melepaskan dan menyerahkan kepadaNya

Walaupun rasa rindu selalu menggeluti

Air mata jatuh dalam keheningan 

Bertarung dengan rasa ingin yang memilih selalu hadir untukmu 

Kini hadirmu perlahan mulai menghilang 

Dan itu tak mengapa

Aku tetap mendoakanmu dalam hening 

Aku tetap mendukungmu meski tak terlihat 

Aku tetap belajar dan berusaha tuk mencari ridhoNya

Aku tetap berjuang di jalan yang diridhoiNya

Demi meraih rasa yang diridhoiNya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun