Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Parenting: Belajar Bertumbuh Bersama Remaja Lampaui Masa Pubertas

12 Agustus 2021   16:28 Diperbarui: 27 April 2022   05:33 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: puberty parenting|Via unsplash @ Eye for Ebony

Masih perlu lagikah saya ceritakan kisah perih remaja lain yang seringkali mendatangi saya begitu saja? 

Pada akhirnya, memang ada di antara anak-anak remaja tersebut mampu bertahan dan melampaui kerentanan psikis di usia remaja ke arah kematangan kedewasaan.

Namun, tidak jarang di antara mereka yang tidak mempunyai daya tahan yang kuat,kemudian lari pada drugs, seks bebas, self harm, minuman keras, merokok, dan tindakan penyimpangan sosial lainnya dengan tendensi rasa ingin coba-coba.

Broken Home Bukan Berarti Broken Hope

Dalam satu momen sharing bersama beberapa remaja usia SMA, saya sempat melontarkan pertanyaan tentang apa yang paling dibutuhkan oleh remaja dalam masa pertumbuhan mereka, selain materi. 

Tak lama kemudian, salah seorang remaja yang aktif beropini menjawab, "Mungkin, kami adalah anak broken home, tapi kami bukan anak broken hope".

Mungkin kita memang bukan orang tua yang sempurna. Kita adalah pembelajar. Dalam parenting, bukan soal seberapa jauh kita mengajar, tetapi bagaimana kita bersama-sama saling belajar.

Kepedulian kita pada pertumbuhan dan perkembangan anak usia pubertas sangat dibutuhkan. 

Sejauh yang saya tahu, anak-anak remaja seringkali memilih orang lain untuk menceritakan isi hati mereka. Mengapa? Ada yang berkata:

'Aku dah cerita tapi ga didengerin ko'

'Udah cerita ke ortu, tapi ga dipercaya' 

Seberapa jauhkah kita menyadari bahwa keberadaan kita di tengah mereka sebagai orang tua adalah teman yang mereka butuhkan saat mereka ingin didengarkan? Bukan hanya sambil lalu, melainkan benar-benar mendengarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun