Parents.... gimana kabarnya? Makin keren aja nih kayaknya. Hmm, lama ga nulis ternyata ada topil menarik nih. Sepertinya mimin lagi pengen kusayang....
Masa puber? Lingkungan saya banget.Â
Memang saya bukan sedang berada di masa puber, saudara. Tapi bersentuhan dengan anak-anak usia remaja dengan segala perkembangan kognitif dan pertumbuhan fisik maupun psikis....jangan tanya, itu makanan saya sehari-hari.
Baca:Anak Remaja: Menentukan Pilihan Itu Ternyata (Tidak) Mudah
Depresi Remaja Kegelisahan Kita Semua
Belajar Jangan dan Hendaklah Untuk Menanggulangi Stres Pada Anak Usia Remaja
Sebenarnya artikel ini pada awalnya saya persiapkan untuk menjawab tantangan topil dari mimin soal "Cinta Segitiga". Tapi, keburu ada topil manis ini, kita bahas saja sekalian di sini.
Sebelum kita melangkah jauh pada urusan remaja dan permasalahannya, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu beberapa kategori remaja.Â
Merujuk pada kategorisasi usia remaja menurut World Health Organization (WHO) remaja adalah penduduk dalam rentang usia antara 10-18 tahun. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 25 Tahun 2014 remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun.
Sedangkan beberapa ahli psikologi membagi rentang usia remaja dalam 3 kategori:
- Fase remaja awal (12-15 tahun)
- Fase remaja madya (15-18 tahun)
- Fase remaja akhir (18-21 tahun)
Apa sih pubertas itu?
Masa puber atau puberty merupakan suatu tahapan dalam pertumbuhan fisik maupun psikis individu, ditandai dengan kematangan seksual.Â
Perkembangan organ-organ tubuh yang matang secara seksual menempatkan seorang remaja awal berada dalam titik kebingungan.Â