"Aku menyimpan semua ini. Hingga segalanya selesai. Waktu telah mengijinkanku mendapatkan kesempatan ini. Kehidupan baru. Sebab yang lama telah berlalu, Puteri," Aku terdiam, dan Pangeran Arye pun melesat pergi.Â
Lirih namun terdengar jelas di telingaku, suara Boone berkata, "Sherin...aku tak akan pergi jauh darimu. Kau paham sekarang?"
"Ya, Boone, aku mengerti, cintaku. Aku mengerti...."Â
Angin gunung menyapaku lembut pagi dini hari. Getar rumput hijau saling bergesekan menyambut embun yang menetes, dari sekumpulan kabut yang turun ke lembah dan lereng perbukitan.Â
Tanpa amarah, tanpa dusta, murni, jernih, tanpa dendam, kabut rela menghantar sejuta rasa yang telah tercipta dalam bentukan warna, hasil guratan semesta.Â
Terasa begitu tenang, terbungkus halus keheningan, mencipta rindu berbalut kisah yang dituang kembali ke dalam kuali emas maha guru cinta, bersabda tentang kasih dan sejumput asa.
*Solo....
Satu kisah telah terurai, tiada berguna sebuah perdebatan. Berdamai dengan diri dan sakit, bersalaman dengan rasa tak nyaman, serta sadari segalanya terjadi untuk esok yang telah tertata rapi...