Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Kemerdekaan Adalah Berkarya Dalam Kebaikan

17 Agustus 2022   23:40 Diperbarui: 19 Agustus 2022   05:26 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna Kemerdekaan Adalah  Berkarya dalam Kebaikan

"i"

Hari ini bertepatan dengan hari kemerdekaan RI, penulis berkesempatan mengikuti Podcast yang berlangsung hari ini sangat menginspirasi dengan dipandu oleh Kang Muvti selaku owner Buku langka Indonesia.

Acara diawali dengan perkenalan kepada para narasumber dan awal mula berkisah ketika masa pandemi dan beberapa tips dan strategi untuk terapi jiwa atas setiap kesakitan yang dialami baik jasmani atau psikis maupun kejiwaan.

Ayuk kita simak kisah mereka satu persatu.

  1. Arifah Handayani, M.Ps beliau adalah praktisi pendidikan dan Penulis. Beliau adalah penyintas kanker dan penyintas covid. Ketika masa covid beliau, suami yang saat itu berprofesi sebagai dokter serta ibunya dan anak beliau sempat terkena covid tetapi di saat seperti itu ibu Arifah tetap terus berkarya walau kondisi sakit. Quote beliau adalah Tetap optimis karena optimis akan memberi ruang kita ke depan tetapi tetap harus realistis dan menerima takdir yang sudah Alloh swt tetapkan.

    Menjadi orang baik yang paling baik
    Pesan dari suami ketika itu, walau saturasi sekitar 65 tetapi tak menghalangi untuk merawat pasien lainnya.

HIkmahnya beliau sekeluarga disembuhkan dari covid, mungkin doa orang-orang yang suami saya tolong membawa kami bisa pulih seperti sedia kala dan ibu Arifah ketika beliau kena kanker dan covidpun tetap produktif dalam berkarya.

  1. Dr. Arif Rahman Nurdianto, dr. M. Immun

Kepala puskesmas Kab Sidoarjo, dan saat ini bertugas di RSUD Kab. Sidoardo, selain dokter beliau juga aktif di organisasi, menjadi dosen dan saat ini sedang menempuh fakultas hukum kesehatan jenjang S2. 

Sederet prestasi berhasil diraihnya yaitu sebagai dokter terbaik, peneliti terbaik dan S3 termuda ditempuh ketika usia menginjak 32 tahun.

Apa yang menjadi motivasi untuk selalu menuntut ilmu , beliaupun bertutur mungkin doa dari sang ayah karena awalnya sang ayah sangat terinspirasi oleh Prof. Dr. Arif Rahman Hakim salah satu praktisi pendidikan dan berharap bisa meniru jejaknya dan alhamdulillah terkabul.

Ketika kecil, saat sedang tidur di amben yaitu tempat tidur dari kayu Arif kecil suka sekali  mengukir untuk menjadi dr spesialis…ini mungkin yg menginspirasinya untuk selalu belajar,  mengajar dan menulis terinspirasi dari Bapak Yanuar selaku presiden RPI. Menurut Mas Arif menulis kisahnya  lebih sulit dibandingkan menulis jurnal ilmiah.

Kehidupan Mas Arif selalu di dalam mobil, jadi mobilnya sudah seperti rumah berjalan. 

Aktivitas sehari-hari adalah pagi kuliah, sore mengajar dan malam praktek, jarang tidur di rumah dan hidupnya selalu diatas mobil.

Ketika ditanya oleh Kang Muvti ttg judul tulisannya,"Hadiah Untuk Sang Dokter di Masa Pandemi,"

Beliaupun.menuturkan, pada saat covid baru lulus S3 dan beliau sudah menyusun skenario hidup dan selalu gagal contoh ingin punya momongan dan ketika ingin berhaji sambil berdoa agar diberi momonganpun tertunda lagi sempat berkeluh kesah kenapa aku hanya berhasil di bidang akademik dan tdk di dua hal tersebut. Tetapi ketika kita mengikhlaskan atas setiap kejadian yang ditetapkan ternyata di masa covid Alloh swt hadirkan anak pertamanya yang bernama Fatih saat ini usianya telah  mencapai 14 bulan. 

Tips dari Pak Arif di masa covid tetap selalu berkarya dan menolong orang yg membutuhkan, contoh ketika hari raya tdk pulang menengok orang tuanya tetap bekerja mendampingi kondisi janin dari pasien covid dan jarang ada di rumah.

Waktu itu banyak dari kalangan keluarga dalam kondisi tidak tertolong. Dan sang dokter walau sedang kondisi saturasi sekitar 77 beliau tetap melayani pasien. Karena kebaikannya tersebut dia pun mampu menyelesaikan kuliahnya dan dikaruniai buah hati yg telah ditunggunya lama yaitu sekitar 6 tahun. Di balik kesedihan Alloh swt akan menghadirkan kebahagiaan.

Walau ada yg mencibir, "akh dokter kadang manipulasi data, tetapi menurut beliau jangan kita marah bisa jadi orang tersebut belum mengerti bahwa itu adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarat dan negara dan sop nya menuntut itu agar setiap aktifitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terdokumentasi dg baik.

  1. Dewi Nurhasanah sedangkan nama tenarnya adalah Dewi Brain. Dia adalah seorang relawan dan penulis. Beliau memiliki dua orang anak dan anak yang paling besar menderita epilepsi. Awalnya sempat menyalahkan diri sendiri dan mengalami depresi tetapi akhirnya dia ikhlas dan mencoba berdamai dengan kondisi yang dialami akhirnya mampu menjalani hari2 berat itu. Dan obat lukanya itu adalah dengan menuangkan kisah anaknya melalui tulisan.

Tips Bu Dewi adalah cerita di tempat tepat dan yang bisa memberikan solusi karena dengan bercerita bisa menjadi obat dari luka hati.

  1. Riskiani, SE, ASN di RSUD Buton Tengah, Relawan LSM Appack dan Penulis

Tahun 2016 Bergabung di Aliansi Peduli Anak dan konsern pada Pemberdayaan Perempuan dan anak. Pasien yang ditangani adalah insomnia, yaitu pasien sulit mengalami tidur di malam hari. Padahal secara fisik sehat ternyata setelah melalui konseling diketahui sang pasien tersebut pernah mengalami trauma psikis yaitu ayahnya bercerai dari sang ibu ketika pasien ini masih dalam kandungan. 

Akhirnya sang pasien berhasil disembuhkan melalui membangun komunikasi dengan hati yaitu dengan orang tua penulis yaitu ibunya saat itu menjabat sebagai perawat kesehatan, motto sang bunda kesembuhan berawal dengan pendekatan hati setelah bercerita akhirnya si pasien tersebut bisa normal kembali dan tidak mengalami luka bathin lagi. Dan sudah bisa  memaafkan sang ayah.

  1. Yanuardi Syukur Presiden Rumah Produksi Indonesia. 

Ketika kita mengalami sakit baik itu  fisik atau jiwa tetap harus berkarya.

Beliau mengisahkan kisah Nabi Aiyub yang mengalami sakit hingga 18 tahun yaitu menderita sakit kulit tetapi setelah itu Alloh swt memberikan segalanya baik harta maupun tahta karena buah dari keikhlasannya.

Ada seseorang yang ketika menderita penyakit ada dua cara pandang di satu sisi yaitu  berpikir negatif sedangkan sudut pandang lain  tetap berpikir positif dan kita harus terus berkarya apapun bentuknya. 

Beliau berkisah dahulu ketika sekolah di jenjang SMP sempat menderita jantung dan harus sering bolak balik rumah sakit awalnya bosan tetapi suatu saat ketika sedang berada di RS sempat bertemu Seorang artis yaitu penyanyi yang tenar dengan lagunya yang berjudul tenda biru yaitu Teteh Deasy Ratna Sari…hal itu sudah sangat membuatnya bahagia. 

Pesan beliau apapun kesakitan yang kita alami dalam hidup sikapi dengan selalu berpikir positif dan selalu berkarya dan menebar kebaikan.

Beliau sempat berkisah ketika di usia 17 tahun sempat mengalami masa kerusuhan antara pasukan hitam dan putih dan akhirnya karena wilayahnya dikepung dan ini bisa merengut nyawanya akhirnya Pak yanuar berdoa kepada Alloh swt agar nyawanya diselamatkan dan akhirnya beliaupun selamat hingga beliau bernazar akan melakukan kebaikan si sepanjang hidupnya. 

Awalnya beliau enggan untuk kuliah dan akhirnya dibujuk oleh orang tuanya untuk tetap melanjutkan studi di Jakarta,ketika kuliah itulah beliau banyak menggalang donasi dari pengumpulan barang2 bekas berkualitas yaitu pakaian hingga 7 karung dan danapun berhasil didapat untuk dikembalikan lagi di tanah kelahirannya. 

Nadzar beliau dilaksanakan dengan memberikan ilmu utk orang2 yg tdk bisa menulis  strateginya beliau ajarkan dan banyak ustadz pun diajarkan untuk menulis ceramahnya karena buat beliau dengan menulis maka akan ada rekam jejaknya.

Quote beliau adalah manfaatkan umur kita untuk selalu tebar kebaikan dan berkarya salah satunya melalui tulisan saat ini buku yang berhasil diterbitkan sebanyak 100 judul.

Semoga kisah ini bisa menginspirasi kita bahwa ketetapan Alloh adalah yang terbaik dan kita ikhlas dalam menjalaninya pasti Alloh punya rencana indah untuk kehidupan kita tetap berpikir positif dan terus berkarya, karena seperti kita ketahui tak selamanya jalan yang kita lalui berkabut tetapi pasti ada secercah cahaya yang menyinari.

Cerita diambil dari Podcast Health Story dan dari kisah nyata...dengan MC Kang Muvti selaku pemilik Buku Langka dan beberapa narasumber hebat. 

Pandemi covid sikapi dengan positif...bahwa kita bisa pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77, 18 Agustus 2022

Depok, 18  Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun