Mohon tunggu...
Diah Asih Sukesi
Diah Asih Sukesi Mohon Tunggu... Administrasi - Hobby Menulis, Travelling, Masak jika mau

Pegawai Menikah dan memiliki 3 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Kemerdekaan Adalah Berkarya Dalam Kebaikan

17 Agustus 2022   23:40 Diperbarui: 19 Agustus 2022   05:26 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sederet prestasi berhasil diraihnya yaitu sebagai dokter terbaik, peneliti terbaik dan S3 termuda ditempuh ketika usia menginjak 32 tahun.

Apa yang menjadi motivasi untuk selalu menuntut ilmu , beliaupun bertutur mungkin doa dari sang ayah karena awalnya sang ayah sangat terinspirasi oleh Prof. Dr. Arif Rahman Hakim salah satu praktisi pendidikan dan berharap bisa meniru jejaknya dan alhamdulillah terkabul.

Ketika kecil, saat sedang tidur di amben yaitu tempat tidur dari kayu Arif kecil suka sekali  mengukir untuk menjadi dr spesialis…ini mungkin yg menginspirasinya untuk selalu belajar,  mengajar dan menulis terinspirasi dari Bapak Yanuar selaku presiden RPI. Menurut Mas Arif menulis kisahnya  lebih sulit dibandingkan menulis jurnal ilmiah.

Kehidupan Mas Arif selalu di dalam mobil, jadi mobilnya sudah seperti rumah berjalan. 

Aktivitas sehari-hari adalah pagi kuliah, sore mengajar dan malam praktek, jarang tidur di rumah dan hidupnya selalu diatas mobil.

Ketika ditanya oleh Kang Muvti ttg judul tulisannya,"Hadiah Untuk Sang Dokter di Masa Pandemi,"

Beliaupun.menuturkan, pada saat covid baru lulus S3 dan beliau sudah menyusun skenario hidup dan selalu gagal contoh ingin punya momongan dan ketika ingin berhaji sambil berdoa agar diberi momonganpun tertunda lagi sempat berkeluh kesah kenapa aku hanya berhasil di bidang akademik dan tdk di dua hal tersebut. Tetapi ketika kita mengikhlaskan atas setiap kejadian yang ditetapkan ternyata di masa covid Alloh swt hadirkan anak pertamanya yang bernama Fatih saat ini usianya telah  mencapai 14 bulan. 

Tips dari Pak Arif di masa covid tetap selalu berkarya dan menolong orang yg membutuhkan, contoh ketika hari raya tdk pulang menengok orang tuanya tetap bekerja mendampingi kondisi janin dari pasien covid dan jarang ada di rumah.

Waktu itu banyak dari kalangan keluarga dalam kondisi tidak tertolong. Dan sang dokter walau sedang kondisi saturasi sekitar 77 beliau tetap melayani pasien. Karena kebaikannya tersebut dia pun mampu menyelesaikan kuliahnya dan dikaruniai buah hati yg telah ditunggunya lama yaitu sekitar 6 tahun. Di balik kesedihan Alloh swt akan menghadirkan kebahagiaan.

Walau ada yg mencibir, "akh dokter kadang manipulasi data, tetapi menurut beliau jangan kita marah bisa jadi orang tersebut belum mengerti bahwa itu adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarat dan negara dan sop nya menuntut itu agar setiap aktifitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terdokumentasi dg baik.

  1. Dewi Nurhasanah sedangkan nama tenarnya adalah Dewi Brain. Dia adalah seorang relawan dan penulis. Beliau memiliki dua orang anak dan anak yang paling besar menderita epilepsi. Awalnya sempat menyalahkan diri sendiri dan mengalami depresi tetapi akhirnya dia ikhlas dan mencoba berdamai dengan kondisi yang dialami akhirnya mampu menjalani hari2 berat itu. Dan obat lukanya itu adalah dengan menuangkan kisah anaknya melalui tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun