Mohon tunggu...
dhona kirana
dhona kirana Mohon Tunggu... mahasiswa

drawing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

sosialisasi pada mataf unisa di era modern

21 September 2025   18:13 Diperbarui: 21 September 2025   18:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era modern ini, fenomena "generasi rebahan" sering menjadi sorotan. Banyak anak muda yang cenderung memilih zona nyaman dan kurang bersemangat dalam mengembangkan diri. Namun, dengan pendekatan yang tepat, generasi ini dapat diubah menjadi generasi emas yang produktif dan berprestasi. Berikut adalah tiga formula rahasia yang dapat membantu transformasi tersebut.

Konsep pola pikir sangat penting dalam menentukan cara seseorang menghadapi tantangan dan belajar dari pengalaman.

Growth Mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui usaha, belajar, dan ketekunan. Orang dengan growth mindset cenderung lebih terbuka terhadap tantangan dan tidak mudah menyerah.

Fixed Mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan adalah bawaan dan tidak bisa diubah. Orang dengan fixed mindset sering takut gagal dan menghindari tantangan.

Mengadopsi growth mindset adalah langkah awal untuk mengubah generasi rebahan menjadi generasi emas.

2. Menemukan potensi diri

Untuk mengembangkan diri secara optimal, seseorang perlu mengenali dan menyelaraskan empat aspek penting:

* Passion (Apa yang Aku Sukai): Hal-hal yang membuat kita bersemangat dan senang melakukannya.

* Vocation (Apa yang Aku Kuasai): Keahlian atau kemampuan yang sudah kita miliki dan kuasai.

* Profesion (Apa yang Akan Aku Jalani sebagai Profesi): Pekerjaan atau karir yang ingin kita jalani di masa depan.

*Mision (Apa Kontribusiku pada Dunia): Tujuan hidup yang lebih besar, bagaimana kita dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Dengan menyatukan keempat aspek ini, seseorang dapat menemukan jalur kehidupan yang bermakna dan memotivasi dirinya untuk terus berkembang.

Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar untuk dihargai dan memiliki otonomi atau kemerdekaan dalam bertindak. Ketika otonomi ini diusik atau dibatasi, seseorang cenderung merasa stres dan kehilangan motivasi.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kebebasan berekspresi dan pengambilan keputusan agar generasi muda merasa dihargai dan termotivasi.

Radar Anti Persuasi

Seringkali, ketika seseorang diberi larangan, justru muncul dorongan untuk melakukan hal yang dilarang tersebut. Fenomena ini disebut sebagai "radar anti persuasi", yaitu reaksi alami ketika seseorang merasa dipaksa atau dikekang.

Memahami hal ini membantu kita dalam memberikan motivasi yang tepat tanpa menimbulkan resistensi.

10 Tombol Ajaib dalam Diri yang 

Setiap individu memiliki "tombol ajaib" yang dapat memicu semangat dan motivasi. Berikut sepuluh tombol tersebut:

-Kesenangan

-Kebanggaan

-Keingintahuan

-Minat

-Tujuan

-Kebutuhan

-Manfaat

-Tantangan

-keyakinan

-Makna

Dengan mengenali dan mengaktifkan tombol-tombol ini, kita dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas diri.

Efek Dopamin 

Dopamin adalah neurotransmitter yang berperan penting dalam sistem reward otak. Ketika kita melakukan sesuatu yang menyenangkan atau mencapai tujuan, otak melepaskan dopamin yang membuat kita merasa senang dan termotivasi untuk kembali melakukan perilaku tersebut.

Memahami efek dopamin membantu kita menciptakan kebiasaan positif yang berkelanjutan.

Dengan menerapkan formula ketiga rahasia ini---mengadopsi pola pikir pertumbuhan, menemukan potensi diri secara menyeluruh, dan memahami kebutuhan dasar manusia---generasi rebahan dapat bertransformasi menjadi generasi emas yang penuh semangat, produktif, dan berkontribusi positif bagi dunia. UNISA

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun