Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meski Terinjak, Rumput Tetaplah Rumput

24 Agustus 2025   20:40 Diperbarui: 24 Agustus 2025   20:40 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Generated Meta AI

Mungkinkah rumput memiliki kasta? 

Apakah kasta tertinggi rumput adalah rumput dengan label dilarang menginjak rumput? 

Bagaimana bisa seorang petani menanam padi, lalu lahir rumput teki

Mengapa manusia dengan harga sosial yang jauh tingkatannya di bawah para pejabat dan konglomerat disebut masyarakat akar rumput? 

Apakah karena memang rumput itu wajar terinjak dengan beragam macam alas kaki

Sandal jepit, sepatu kets, hingga sepatu panthopel hitam mengkilap para pejabat. 

Tapi, meski terinjak, mengapa rumput tak bisa melawan? 

Meski terinjak, rumput tetaplah rumput yang dapat menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen. 

Tak semua macam rumput memerlukan perawatan

Justru rumput yang tumbuh meninggi terkadang dipangkas demi estetika. 

Rumput tetaplah rumput, yang bergoyang ketika dicumbu angin

Rumput tetaplah rumput

Meski terinjak, dipangkas, atau menjadi santapan ternak. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun