Mohon tunggu...
Dhian She
Dhian She Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan dan ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kota Digital Batam Menuju Basecamp Startup Indonesia

6 April 2023   22:07 Diperbarui: 6 April 2023   22:18 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagi negara berkembang penting untuk memprioritaskan pengembangan inovasi agar meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Namun beberapa tantangan muncul seperti kurangnya dukungan kebijakan pemerintah, kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan kesulitan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi. Beberapa penelitian juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor publik dan swasta dalam mendorong inovasi dan menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia masih menghadapi banyak tantangan dalam menciptakan inovasi dan meningkatkan daya saing ekonomi. Beberapa faktor penyebabnya yaitu sedikitnya dana untuk Research and Development (R&D) oleh pemerintah dan sektor swasta, infrastruktur tidak memadai, kurangnya pendidikan dan pelatihan. Peringkat daya saing Indonesia menurun pada tahun 2022. 

Laporan Institute for Management Development (IMD) World Competitive Year Book 2022 menyebut, daya saing Indonesia berada di posisi ke-44 dari posisi 37 di tahun 2021. Peringkat ini yang menjadi yang terendah sejak tahun 2018 atau 5 (lima) tahun terakhir. 

Pada tahun 2018, daya saing Indonesia berada di peringkat 43, lalu meningkat menjadi 32 pada tahun 2019. Pada 2020, daya saing Indonesia merosot di peringkat 40, sebelum akhirnya naik lagi ke posisi 37 di tahun 2021. 

Adapun peringkat tersebut diukur dari beberapa indikator, yaitu performa ekonomi, efisiensi pemerintah, efisiensi bisnis dan infrastruktur. Dalam mencapai visi Indonesia sebagai negara maju tahun 2045, inovasi menjadi salah satu kunci utama.  

Dalam perspektif ekonomi, Kota Batam menjadi daya tarik bagi negara tetangga untuk berinvestasi dan merelokasi aktivitas ekonomi mereka karena Kota Batam berbatasan langsung dengan dua negara tetangga dan daerah-daerah yang menjadi lalu lintas perdagangan internasional, hal ini tentu berimplikasi positif pada posisi geostrategik, mulai dari aktivitas industri, perdagangan maupun jasa. Hal ini dikarenakan ketersediaan sumber daya lahan dan tenaga kerja yang cukup serta adanya kemudahan investasi yang diberikan.

Pada tahun 2019, Pemerintah Kota Batam mendapatkan penghargaan Natamukti. Penghargaan ini diberikan karena Kota Batam berhasil dalam mempromosikan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal, mendorong peningkatan kualitas produk UMKM lokal, serta membangun ekosistem UMKM. Beberapa upaya telah dilakukan Pemerintah Kota Batam antara lain pembentukan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM. Melalui PLUT ini, Pemerintah Kota Batam dibantu kementerian KUKM memberikan pembinaan kepada UMKM agar bisa naik kelas. Selain itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia KUMKM juga diberikan pelatihan kewirausahaan, manajemen dan keuangan, pengemasan (packaging), pemasaran go online dan lain-lain. Pemerintah juga membantu memberikan promosi melalui pameran (exhibition) untuk pengembangan produk lokal.

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Batam dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya melakukan beberapa kegiatan dalam rangka mendorong KUMKM Batam naik kelas. Mereka juga memberikan fasilitas-fasilitas lain kepada pelaku usaha mikro, yaitu pembiayaan oleh APBD/BLUD Dana Bergulir, fasilitas KUR, fasilitas IUMK, Merk/HAKI, dukungan pembuatan badan hukum dan sertifikasi halal. Lainnya, pelaku usaha juga difasilitasi bertemu dengan pihak Johor di Malaysia untuk akses pasar, termasuk kegiatan yang dilakukan oleh komunitas UKM sendiri.   

Pandemi Covid-19 memaksa pelaku UMKM menata ulang strategi bisnis. Di saat krisis seperti ini pelaku UMKM berinovasi dengan memanfaatkan kanal pemasaran dan penjualan online agar keberlangsungan usaha tetap terjaga. Pada tahun 2021, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan (Entrepreneur) bagi Pelaku Usaha Mikro Binaan. Adapun materi pelatihan dalam kegiatan ini meliputi pemetaan usaha agar bisa naik kelas, peningkatan daya saing usaha mikro dan kewirausahaan, mencetak wirausaha muda kreatif dan inovatif, menjawab tantangan bisnis bagi UMKM, karakteristik dan menjawab tantangan wirausaha.

Dapat kita lihat bahwa Pemerintah Kota sudah cukup mendukung ekosistem kewirausahaan yang ada di Kota Batam. Kegiatan yang sudah ada harus dilakukan secara komprehensif agar kualitas sumber daya manusia dan daya saing ekonomi meningkat. Pemerintah dapat memberikan dukungan melalui kebijakan inovasi yang memungkinkan perusahaan untuk memperoleh akses ke sumber daya dan jaringan yang diperlukan untuk inovasi. Pemangku kepentingan harus berkomitmen untuk memperkuat inovasi melalui dukungan dan kolaborasi yang tepat. Pemerintah juga dapat memberikan dukungan finansial dan teknis untuk industri utama seperti pertanian dan pariwisata, memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual dan memberikan insentif bagi penemu atau peneliti inovasi baru. Perusahaan dapat meningkatkan inovasi melalui investasi dalam riset dan pengembangan serta kemitraan dengan lembaga riset dan universitas. Selain itu, masyarakat dapat meningkatkan inovasi dengan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang teknologi dan memperkuat kreativitas.

Dalam hal inovasi teknologi, dapat mengarah pada pengembangan produk dan layanan baru, selanjutnya peningkatan penjualan dapat meningkatkan produktivitas. Hal ini pada gilirannya akan menciptakan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan dan kekayaan Kota Batam. Tapi penting diketahui bahwa inovasi tidak selalu menghasilkan manfaat langsung. Terkadang butuh proses jangka panjang dan manfaat dapat direalisasikan setelah beberapa waktu. Yang juga penting diperhatikan adalah investasi keuangan, waktu dan usaha. Sebaliknya, inovasi bisa menimbulkan kerugian bagi investor. Dengan demikian, inovasi sangat berperan dalam membantu ekosistem kewirausahaan di Kota Batam untuk memiliki daya saing yang berkelanjutan, namun Pemerintah Kota Batam perlu menghadapi beberapa tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun