Mungkin sebab manusia memang tercipta untuk selalu bertanya, selalu mencari jawaban dari pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu ditanya. Sebab nyatanya kita hanya bidak Sang Maha. Sang Maha yang tak menginginkan manusia tahu dimana Dia.Â
Baiklah, akupun bertindak sebagai pelaku kasus kehidupan. Pelengkap cerita dari kisah - kisah yang pernah ada di atas bumi. Aku yang dulu, sekarang dan nanti tetaplah pelaku kisah. Tak akan selancang untuk menjadi pembuat kisah. Oleh karena kisah hanya milik Sang Maha.
Sedang dia, entah siapa yang mengira. Entah siapa yang menginginkan, kok  malah kembali. Seharusnya dia lebih bahagia disana dan aku lebih bahagia disini. Entah.....
Barisan kata - kata ini belum sepenuhnya usai. Atau memang begitu tidak ingin usai. Ketika usai diartikan bahwa semuanya lenyap. Jadi kubiarkan saja sekalipun dia hadir dan memintaku untuk mencintainya lagi. Sebab dulu pun aku mencintainya.Â