Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Start writing, no matter what. The water does not flow until the faucet is turned on. —Louis L'Amour— Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n Wattpad : Coretan Embun

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sinobu City [Chapter 5]

19 Januari 2023   20:47 Diperbarui: 19 Januari 2023   20:55 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Flare terpengarah, "Tidak Noru--aku tetap harus tahu siapakah diriku dan darimana asalku. Aku merasa asing di sini, aku merasa bukan bagian dari bangsa Sino."

"Flare--aku janji, suatu saat kita akan mencari tahu dari mana asalmu. Tapi untuk saat sekarang, aku masih membutuhkanmu. Nikmati dulu kesuksesan kita."

" Baik Noru--tidak menjadi masalah. Aku sudah terbiasa melakukan pekerjaan ini," Flare berkata sambil memeluk Noru. Gadis itu mulai menyayangi Noru.

Noru adalah penyelamat hidupnya. Mulai timbul getaran-getaran aneh saat Flare berdekatan dengan Noru. Kemudian laki-laki itu menggenggam tangan Flare dengan lembut dan menatap gadis itu--Flare bisa merasakannya saat Noru menatap wajahnya.

"Flare--kau ternyata sangat berarti buatku. Seandainya aku tidak bertemu denganmu, mungkin saat ini aku hanya pemain biola biasa," Noru berkata sambil menggenggam kedua tangan Flare.

Flare tertawa lepas. "Tapi topeng ini--mulai membuat mukaku panas," lalu dilemparkannya masquerade ke atas meja.

"Seperti apakah wajahmu, Noru? Bolehkan aku menyentuhnya?"

Noru kemudian mengarahkan kedua tangan Flare menyentuh wajahnya.
Gadis itu sedikit terkejut saat Noru melakukannya. Tapi itu adalah salah satu cara agar Flare dapat mengenali setiap lekuk di wajah Noru.

"Noru--ceritakan tentang dirimu. Kau bukan berasal dari Asia?"

"Aku bangsa Guini. Ayahku berasal dari ras Fula dan ibuku seorang berkebangsaan Perancis. Dari ibuku pula aku belajar memainkan biola. Kedua orang tuaku memutuskan pindah ke Asia karena mereka menginginkan kehidupan baru. Sampai akhirnya aku lahir dan besar di Sinobu hingga saat ini. Namun sayang, umur kedua orang tuaku tidak panjang..." Noru menghela nafas.

"Apa yang terjadi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun