Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

7 Analisa Biaya "Mudik Lebaran"-Chapter 2

21 Maret 2024   04:48 Diperbarui: 21 Maret 2024   04:52 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang kampung oh pulang kampung? Kegiatan yang dilakukan oleh anak rantau setiap tahunnya setiap bulan puasa dan menjelang lebaran Idul Fitri. Selain Idul Fitri, bisa juga suasana Idul Adha, namun yang lebih ramai pada saat "Idul Fitri" karena hampir rata-rata semua anak rantau "menjadi karyawan atau pekerja" jadwal liburnya agak panjang.

"Biaya mudik menjadi hal utama, karena tanpa mempersiapkan biaya tersebut, tentu mudik atau pulang kampung, tidak akan terjadi?, jadi sebelum mudik biaya harus sudah tersedia dengan secukup-cukupnya". - Noto Susanto.

Cerita saya "Saya Bercerita" tentang saya ingin mempersiapkan mudik "Dari Jakarta menuju Desa Batu Gajah". Mungkin pemirsa atau pembaca belum tahu dimana  Desa Batu Gajah "Kampung Saya", yang letaknya di Provinsi Sumatera Selatan, Kebupaten Musi Rawas Utara, Kecamatan Rupit dan Desa Batu Gajah.

Diperkirakan jarak "Menuju ke kota Palembang sekitat 9 Jam, menuju ke kota Jambi 5 Jam, dan menuju ke kota Bengkulu 4 Jam". Menggunakan transportasi darat "kendaraan pribadi" tentunya jarak tergantung "Saya dan Anda" yang bawah kendaraan tersebut. Namun, secara kecepatan sesuai selera masing-masing "waspada jaga keselamatan" untuk apa negbut-negbut kalau pada akhirnya terjadi musibah atau kecelakaan?

"Biaya yang dianggarkan terkadang belum tentu sesuai dengan penggunaan sebenarnya, melainkan ada hal lain biaya yang tak terduga menjadi tantangan untuk mengatur sebaik mungkin biar Anda tidak menjadi beban 'bisa-bisa akhirnya berhutang' karena tidak dianalisa biaya yang akan dikeluarkan". - Noto Susanto

Jarak tempuh dari Jakarta menuju Desa, pasti memperkirakan biaya habisnya berapa ya? Ini terkadang menjadi kendala pemudik atau anak rantau "tertunda mudik" karena tidak mencukupi biaya mudik atau tidak punya uang "dengan berbagai macam alasan" tentunya anak rantau lain sudah menyediakan biaya untuk pulang "Entah itu nabung dulu, dari tambahan THR, dan sumber rezeki lainnya".

"Biaya pulang kampung sama halnya dengan biaya 'bensin, tol, kapal, makan, minum, oleh-oleh dan THR' ini menjadi keharusan untuk dipersiapkan, dengan biaya lain yang tidak terbatas". - Noto Susanto.

Biaya pulang kampung memang tidak sedikit, oleh sebab itu bagi anak rantau yang akan mudik "sudah melakukan analisa kebutuhan uangnya berapa dan pengeluaran kemana saja" pasti diperhitungan dengan matang, supaya tidak kehabisan di kampung" akhirnya pada saat pulang ke Jakarta" kasbon dulu atau minjam uang sama saudara?

Berikut estimasi biaya yang akan dikeluarkan pada saat pulang kampung dengan menggunakan kendaraan pribadi serta kebutuhan lainnya :

1. Estimasi Biaya Bensin:

Perkiraan biaya Bensin Rp. 2.000.000 (Dua juta rupiah) sudah termasuk pulang dan pergi "menuju ke kampung dan sampai kembali menuju Jakarta.

Perjalanan pertama "start" dari Jakarta Rp. 250.000, setelah di perjalanan pertengahan rest area Lampung isi bensin Rp.250.000, kemudian sampai di Kota Palembang isi bensin Rp.250.000, dan perbatasan Musi banyu asin dengan Musi rawas isi bensin Rp.250.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun