Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ada Banyak Jalan Memperkenalkan Pariwisata Nusantara

8 Januari 2015   04:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:35 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_389271" align="aligncenter" width="263" caption="Suvenir Tokoh Wayang"][/caption]

Ada beragam kegiatan yang sengaja atau tanpa disengaja membantu memperkenalkan budaya dan pariwisata nusantara. Kegiatan tersebut mulai dari mengenakan pakaian atau aksesori berupa batik di even bertaraf internasional, jalan-jalan dengan kaus bertuliskan destinasi wisata atau nama daerah, atau sekedar menjadi pemandu wisata amatiran untuk menemani para wisatawan mancanegara yang ingin lebih menyelami budaya dan keseharian warga lokal.

Batik sudah diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO. Dan saya merasa bangga mengenakannya di even-even bertaraf internasional. Apalagi batik masa kini juga tampil trendi. Tas bermotif batik buatan UKM pun juga nampak elegan tak kalah dengan tas bermerk terkenal.

[caption id="attachment_389272" align="aligncenter" width="300" caption="Tas Motif Batik"]

14206387151701778205
14206387151701778205
[/caption]

Jika pada even formal dan semiformal saya suka mengenakan batik, lain halnya pada acara jalan-jalan. Saya dan pasangan suka mengenakan kaus suvenir tempat wisata. Kaus dengan nama-nama tempat wisata dan daerah ini ada yang saya peroleh dari oleh-oleh teman atau sanak saudara, adapula yang membeli dari kantong sendiri.

Kaus ini jika kami kenakan di tempat wisata yang banyak dikunjungi mancanegara baik di dalam negeri maupun luar negeri menjadi sarana promosi tersendiri, bahkan beberapa kali menjadi bahan pembuka obrolan yang hangat. Apalagi jika kausnya bukan destinasi yang sangat populer seperti Bali, mereka lantas bertanya dimanakah tempat wisata atau daerah yang dimaksud dalam kaus itu? Apa menariknya daerah itu dan sebagainya? Suatu bahan obrolan yang menyenangkan.

[caption id="attachment_389273" align="aligncenter" width="300" caption="Kaus Daerah Wisata"]

1420638903936650518
1420638903936650518
[/caption]

Mempromosikan wisata dan mengenalkan budaya juga bisa melalui suvenir. Suvenir yang memiliki citarasa khas nusantara bisa berupa baju batik, kain tenun tradisional, kerajinan wayang, atau yang sederhana berupa kartu pos dan gantungan kunci. Kartu pos dan gantungan kunci memang murah tapi jika diberikan dengan niat tulus akan sangat berkesan. Bagi-bagi suvenir buat kenalan wisatawan lokal atau asing ini ditularkan oleh teman saya. Dan jika ada kesempatan ke luar negeri atau jadi pemandu wisata amatiran saya sempatkan untuk membawa beberapa suvenir.

[caption id="attachment_389274" align="aligncenter" width="300" caption="Gantungan Kunci untuk Suvenir"]

1420639028773896414
1420639028773896414
[/caption]

Tentang menjadi pemandu jalan-jalan amatiran saya beberapa kali menjalaninya setelah bergabung di situs jejaring pertemanan khusus jalan-jalan bernama Couch Surfing (CS) dan Hospitality Club (HC). Situs tersebut mengajak warga dunia untuk menjadi sukarelawan seputar jalan-jalan. Anggota situs ini bisa menjadi tuan rumah atau menjadi tamu di waktu kemudian. Jika menjadi tuan rumah, maka ia bisa memberikan akomodasi cuma-cuma, menjadi pemandu, atau hanya sekedar memberikan petunjuk tentang  daerah wisata atau budaya lokal. Nah, jika suatu saat Anda menjadi tamu anggota CS dan HC maka Anda berpeluang pula mendapatkan fasilitas tersebut. Berwisata jadi lebih hemat dan lebih hangat.

[caption id="attachment_389275" align="aligncenter" width="300" caption="Wisata Hemat ke Sumbawa dengan Jaringan CS"]

1420639384631167717
1420639384631167717
[/caption]

Dari pengalaman beberapa kali menjadi teman jalan-jalan, para wisatawan mancanegara lebih menyukai tempat wisata yang berbau sejarah dan etnik seperti mengunjungi Wisata Kota Tua, Monas, dan museum. Mereka juga suka mencicipi makanan lokal seperti gado-gado dan merasakan naik bajai. Tapi bukan berarti hanya hal berbau etnik yang disukai wisatawan mancanegara, tempat-tempat indah seperti pemandangan bawah laut Kepulauan Seribu, Anak Gunung Krakatau dan sebagainya juga menarik perhatian mereka.

Yang terakhir, cara berpromosi melalui media sosial seperti menuliskan catatan perjalanan di blog, menuliskan kultwit, atau sekedar berbagi foto di instagram. Ada banyak cara untuk mengenalkan pariwisata nusantara dan menjadi voluntourism. Tinggal pilih mana yang lebih cocok untuk Anda. Ragam aktivitas voluntourism bisa disimak di http://www.indonesia.travel/wonderfulindonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun