Aku sendiri punya banyak kucing dan merasa senang ditemani mereka. Kanan kiriku rumah kosong. Alhasil aku merasa punya kawan. Namun, aku tak pernah ada maksud menjadikan mereka pengusir hantu.
Hei energi mengusir hawa negatif itu besar. Mereka harus berkorban dan mengeluarkan energi besar untuk menjaga energi negatif itu tidak mengganggu. Biarkan mereka melakukan secara sukarela.
Bukan hanya aku yang geram. Tetangga lainnya yang tahu tujuan mereka juga merasa tak senang.
Akhirnya para kucing itu lolos dari kandang. Kuhitung jumlahnya banyak. Ada empat kucing dewasa. Satunya beranak hingga tujuh ekor. Astaga.
Karena jarang diberi makan akhirnya kucing tersebut mengemis kelaparan. Mereka mencari suaka. Melihat halaman rumahku yang banyak kucing berjemur santai mereka pun pindah. Pernah kesebelasnya main ke rumah. Waduh.
Kini anak kucing itu tak ada yang selamat. Aku memakamkan tiga di antaranya. Kasihan. Sementara empat kucing dewasa lainnya sudah dengan santainya lalu lalang ke rumah membuat kucing-kucingku keheranan dan kesal.
Tumbal kucing? Aku tak menyangka praktik itu ada. Itu kejam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI