Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kenapa "Perburuan" Gagal di Pasaran

27 Agustus 2019   07:25 Diperbarui: 27 Agustus 2019   07:28 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayushita dan Adipati Dolken dalam

Premis kisah "Perburuan" itu menarik sehingga menurutku yang bikin gagal adalah eksekusinya.

Dalam buku, awalan cerita adalah sosok Hardo yang telah menjadi kere. Pergulatan batinnya, sikap orang-orang yang pernah dekat dengannya menjadi cerita utama, sedangkan masa ia menjadi serdadu hanya dibahas selintas-selintas sebagai kilas balik.

Di film awalan kisah adalah bagaimana Hardo menggerakkan pasukannya untuk menguasai markas. Memang nampak menjanjikan, tapi ekskalasinya kemudian malah lemah. Tidak nampak aksi penyergapan yang wah, pertempuran yang dahsyat, ataupun pengejaran yang membuat penonton deg-degan. Semua aksi yang telah dirancang matang itu berlalu begitu saja. Datar.

Premis
Premis
Detail properti juga kurang diperhatikan. Begitu juga perubahan gaya bahasa novel ke bahasa film yang nampak kaku.

Ada beberapa unsur dalam novel yang dibabat meskipun sebenarnya cukup penting untuk mengikat cerita. Aku bertanya-bertanya mungkin karena dibatasi oleh durasi.

Tapi yang paling bikin kecewa adalah penutupnya yang kurang natural. Terkesan dipaksakan. Padahal unsur penutup salah satu hal yang membuat film dikenang.

Ya, ada banyak kekurangan dalam film "Perburuan". Agak terkesan menyia-nyiakan talenta para pemainnya. Ayushita dan Adipati nampak masih belum maksimal di sini. Namun, sebenarnya film ini sayang untuk dilewatkan karena tak banyak film nasional yang mengupas era penjajahan Jepang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun