Mohon tunggu...
Devira Sari
Devira Sari Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Saya adalah Psikolog yang menyukai dunia tulis menulis dan Sastra. Tarot Reader. A Lifelong Learner. INFJ-A. Empath. Sagittarian.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stres dan Coping Stress

2 September 2020   10:32 Diperbarui: 2 September 2020   10:34 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

b. strategi kognitif

Strategi kognitif melibatkan pengubahan pola pikir terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang terjadi. Tujuannya untuk membuat seting seolah-olah masalah utamanya terselesaikan sehingga emosi negatif dapat mereda. 

Misalnya dengan menganggap bahwa sahabat yang sedang bertengkar dengan kita bukan lah orang yang penting dalam kehidupan kita, atau dengan menganggap situasi yang terjadi tidak akan berpengaruh apapun pada dunia. Cara ini dapat mengurangi ancaman yang dirasakan dengan mengubah makna dari situasi yang terjadi atau disebut dengan cognitive reaappraisal.

Coping yang dilakukan setiap orang akan berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Ketika dihadapkan pada situasi stresful, kebanyakan orang menggunakan kombinasi antara problem dan emotion focused coping.

Cara yang paling efektif dari strategi coping adalah dengan mencari dukungan sosial-emosional dari orang lain, baik untuk menyelesaikan dampak emosional maupun untuk menyelesaikan masalah utama. Penelitian membuktikan bahwa orang yang berinteraksi secara rutin dengan teman atau keluarga yang suportif menunjukkan lebih sedikit reaktivitas neurologis dan kortisol saat berhadapan dengan stresor. 

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dewasa yang besar dalam keluarga yang suportif menunjukkan lebih sedikit reaktivitas di bagian otak tertentu saat melihat foto yang provokatif. Hal ini menunjukkan bahwa respon neurologis mereka terhadap stres dari lingkungan lebih baik.

Dukungan sosial bukan persoalan banyaknya orang yang terlibat, melainkan seberapa besar kualitas hubungan dan dukungan yang diberikan. Terkadang orang-orang di sekitar kita merupakan sumber stres juga. Maka, penting untuk memilih lingkungan sosial yang baik untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mental kita.

Jakarta, 01 September 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun