Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mengalami penyesuaian ke bawah, kondisi ini tidak serta merta mencerminkan pesimisme. Justru, hal ini menunjukkan kewaspadaan Bank Indonesia (BI) dalam menyikapi dinamika global dan domestik yang berubah cepat. Optimisme tetap ada, terutama terhadap potensi pemulihan pada paruh kedua tahun ini yang dipicu oleh belanja pemerintah dan peningkatan konsumsi masyarakat.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter harus diperkuat. Pemerintah perlu mengakselerasikan program-program strategis yang dapat mendorong produktivitas dan investasi. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) harus tetap sigap merespons gejolak pasar keuangan global serta memastikan stabilitas sistem keuangan domestik. Dengan bauran kebijakan yang adaptif dan terkoordinasi, Indonesia berpeluang menjaga laju pertumbuhan yang sehat di tengah tantangan global.
Pada akhirnya, arah ekonomi Indonesia sangat bergantung pada kemampuan semua pihak untuk membaca peluang di tengah krisis. Meningkatkan efisiensi, mendorong inovasi, dan memperluas pasar ekspor menjadi langkah konkret yang perlu segera diwujudkan. Dengan fondasi ekonomi yang kuat dan strategi yang tepat sasaran, Indonesia mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi utama di kawasan Asia Tenggara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI