Mengeja namaMu di setiap luka. Â Di kehampaan sendiri kususuri kehidupan. Â Saat terik menggigit kulit, dan dingin menusuk tulang. Â Aku menjerit tanpa suara memanggilMu.
Gundah gulana ku mencoba bertahan. Â Lelah sangat bertopeng bahagia penuh sandiwara. Â Diriku mencariMu di setiap detik yang menyiksa. Â Menyandarkan resahku pada langitMu yang tak bertepi.
Tuhan, aku tertatih melewati hari untuk tak mati. Â Tak lagi tersisa airmata ini untuk menangisi kepedihan tak berkesudahan. Â Aku mencariMu dan menyumpahi kemiskinan ini.
Diantara duka, sejauh kakiku t'lah melangkah. Â Saat di setiap luka, hadirMu tak nyata. Â Namun nyatanya bercerita t;lah kulewati berkali badai. Â Terima kasih tuk' menopangku, Bapa.
Jakarta, 3 September 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI