Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka yang Bercerita

3 September 2025   05:19 Diperbarui: 3 September 2025   05:19 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengeja namaMu di setiap luka.  Di kehampaan sendiri kususuri kehidupan.  Saat terik menggigit kulit, dan dingin menusuk tulang.  Aku menjerit tanpa suara memanggilMu.

Gundah gulana ku mencoba bertahan.  Lelah sangat bertopeng bahagia penuh sandiwara.  Diriku mencariMu di setiap detik yang menyiksa.  Menyandarkan resahku pada langitMu yang tak bertepi.

Tuhan, aku tertatih melewati hari untuk tak mati.  Tak lagi tersisa airmata ini untuk menangisi kepedihan tak berkesudahan.  Aku mencariMu dan menyumpahi kemiskinan ini.

Diantara duka, sejauh kakiku t'lah melangkah.  Saat di setiap luka, hadirMu tak nyata.  Namun nyatanya bercerita t;lah kulewati berkali badai.  Terima kasih tuk' menopangku, Bapa.

Jakarta, 3 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun