Mohon tunggu...
DesoL
DesoL Mohon Tunggu... Penulis - tukang tidur

▪tidak punya FB/Twitter/IG dan sejenisnya▪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Mata Sabrina

22 Februari 2017   11:12 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:30 3129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Apa salahku?”

“Kau tahu betapa kurang ajarnya mataku ini? Aku kembali menemukan tatapnya, senyumnya, wajahnya, segala hal yang kurindukan darinya yang kini ada padamu! Apa aku harus menjadi buta untuk menerimamu?”

***

Dan sejak saat itu Sabrina tak lagi ditemukan. Laki-laki paruh baya yang pernah berbagi kisah denganku, memilih untuk menutup warung kopinya, menutup kenangan anaknya. Sedangkan aku masih memangku harap, memandang keluar jendela menunggu mata itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun