Mohon tunggu...
desi pastida
desi pastida Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - inspiration all woman

merenda hari untuk sebuah selendang rajutan tua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tarian Jemari di Atas Debu

27 Januari 2021   11:10 Diperbarui: 27 Januari 2021   20:25 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebuah meja kecil ditengah ruangan beralaskan debu

sungguh berat membersihkan wujud parasnya seperti semula

karena keengganan tangan yang tak ingin merelakan sebuah karya

yang pernah terpana oleh lukisan abstrak debu

hampir keluar ocehan setiap mata yang tertuju pada meja itu

mereka tidak melihat sebuah kebanggaan yang berharga

mereka tidak melihat setumpuk nilai yang telah diperjuangkan begitu lama

ternyata aku yang salah, masih berada pada regulasi pribumi

keletihan jemari tak henti untuk sebuah puisi entah berapa lama mencari dan untuk apa 

yang pasti masih tahu diri

kemarin rasanya masih ada kata naif, sekarang terdengar aktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun