Contohnya :
- Melihat dengan mata sendiri bagaimana seseorang yang beramal baik mendapatkan balasan yang baik dalam hidupnya.
- Mengalami sendiri ketenangan dan ketentraman saat beribadah, yang menunjukkan kehadiran Allah dalam hidup.
Haqqul Yaqin:
Haqqul Yaqin, adalah kemantapan dalam pendirian yang kokoh setelah ia mengetahui kemudian ia melihat dengan penyaksian lalu kemudian tertanam sedalam2nya pada dirinya bahwa : "Segala sesuatu apapun yang terlihat, tidak ada yang ada melainkan ilmu allah ta'ala, segala sesuatu apapun yang terdengar todak ada yang ada melainkan kalam allah ta'ala, dan tidak ada yang terasa maupun dirasakan melainkan sirrullah (zatullah)".
Penjelasan makna Haqqul yaqin bisa dimaksudkan keyakinan yang dimiliki oleh orang yang telah menyadari bahwa alam semesta ini pada hakekatnya adalah bayangan dari Penciptanya, sehingga dia dapat merasakan wujud yang sejati itu hanyalah Allah, sedangkan lainnya hanyalah bukti dari wujud yang sejati tersebut, yaitu Allah swt.
Contohnya :
- Merasakan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan, sehingga setiap tindakan dilakukan dengan penuh kesadaran akan-Nya.
- Mengalami kedamaian dan kepuasan batin yang mendalam saat menjalani ibadah, yang menunjukkan pemahaman akan makna dan tujuan hidup.
Keimanan dan ketaqwaan sebagai bukti pengenalan TuhanÂ
Pengenalan terhadap Tuhan yang sejati tidak cukup hanya dengan mengetahui nama dan sifat-Nya, melainkan harus tercermin dalam keyakinan hati dan perilaku sehari-hari. Dua hal yang menjadi bukti nyata seseorang benar-benar mengenal Tuhannya adalah keimanan dan ketaqwaan. Iman merupakan keyakinan penuh dalam hati terhadap keberadaan Allah, kebenaran ajaran-Nya, serta enam rukun iman : percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik maupun buruk. Iman bukan sekadar pengakuan lisan, tetapi keyakinan yang hidup dan memengaruhi cara berpikir serta bertindak.
Pengenalan terhadap Tuhan yang sejati tidak cukup hanya dengan mengetahui nama dan sifat-Nya, melainkan harus tercermin dalam keyakinan hati dan perilaku sehari-hari. Dua hal yang menjadi bukti nyata seseorang benar-benar mengenal Tuhannya adalah keimanan dan ketaqwaan. Iman merupakan keyakinan penuh dalam hati terhadap keberadaan Allah, kebenaran ajaran-Nya, serta enam rukun iman : percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir baik maupun buruk. Iman bukan sekadar pengakuan lisan, tetapi keyakinan yang hidup dan memengaruhi cara berpikir serta bertindak.
Dari iman yang kokoh akan lahir taqwa, yaitu sikap hati dan perilaku yang dilandasi kesadaran untuk menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa merupakan bentuk nyata dari keimanan sebuah bukti bahwa keyakinan dalam hati tidak tinggal diam, melainkan mendorong seseorang untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah. Orang yang bertaqwa akan selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya, menjaga diri dari dosa, dan senantiasa berusaha memperbaiki amal perbuatannya.
Maka, orang yang sungguh-sungguh mengenal Allah akan tampak dari kuatnya iman dalam hatinya dan konsistensinya dalam bertaqwa. Pengenalan kepada Tuhan bukan hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga menumbuhkan cinta, takut, dan harapan kepada-Nya. Inilah bukti bahwa pengenalan itu hidup dan membawa perubahan bukan sekadar pengetahuan, melainkan kesadaran yang menuntun kepada jalan yang diridhoi Allah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI